PPKM Darurat, Jalanan Lengang

PPKM Darurat, Jalanan Lengang
LENGANG: Sejumlah jalan protokol di Kabupaten Indramayu terlihat lengang saat penerapan PPKM Darurat, kemarin. UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 INDRAMAYU- Memasuki hari ke-6 penerapan PPKM Darurat, ruas jalan protokol di pusat Kota Indramayu yang biasa padat, mendadak sepi dari aktivitas kendaraan, Kamis (8/7).
Hal ini seiring dengan petugas gabungan yang serentak turun ke jalan, guna menertibkan dan menutup seluruh toko yang tetap nekat membuka usahanya seiring dengan ditingkatkannya Pelaksanaan PPKM Darurat Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Toko yang dipaksa tutup adalah toko yang tidak masuk dalam pengecualian toko yang diizinkan buka selama pelaksanaan PPKM Darurat Covid-19.
Selama PPKM Darurat Covid-19, selain kantor sektor esensial dan kritikal, toko sembako, kebutuhan pokok, makanan, serta obat-obatan, maka semua sektor usaha lainnya wajib tutup. Toko yang boleh bukapun harus dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tetap tutup pada pukul 20.00 WIB, kecuali apotek dan toko obat yang boleh buka 24 jam.
Selain turunnya petugas ke lapangan untuk menertibkan toko yang masih nekat buka, kondisi sepinya ruas jalan protokol ini juga karena adanya penyekatan di jalan protokol di dalam Kota Indramayu yang dilakukan oleh petugas.  “Tujuan kita demi mengurangi mobilitas masyarakat sehingga pandemi Covid-19 ini bisa kita cegah,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh S Herlambang saat melakukan monitoring.
Di tempat yang sama, Dandim 0616/Indramayu Letkol Inf Teguh Wibowo menambahkan, penerapan PPKM darurat yang sudah dimulai sejak 3 Juli kemarin ini bisa dikatakan cukup berhasil di Kabupaten Indramayu. Hal tersebut dibuktikan juga dengan terus menurunnya jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 per harinya.
Dari data yang disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, semula dalam satu hari ratusan orang terpapar Covid-19. Kini angka tersebut menurun, rata-rata hanya puluhan orang terkonfirmasi positif.
Teguh Wibowo menyampaikan, jumlah keterisian Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit yang awalnya selalu penuh, kini mulai mengalami kekosongan. Ditambah pasien terkonfrmasi Covid-19 yang sembuh jumlahnya terus mengalami peningkatan yang signifikan.
“Tapi tetap, kita tidak ingin lengah, setiap hari kita akan terus lakukan pengetatan selama PPKM Darurat ini demi mencegah penularan Covid-19,” ucapnya.

0 Komentar