CIREBON – Geger. Pelaku jambret yang beraksi di perbatasan Desa Gesik-Astapada. Tepatnya di Desa Gesik, Kecamatan Tengatani Kabupaten Cirebon tertangkap warga, Selasa sore (13/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Pelaku berinisial IB merupakan warga Kuningan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon, korban kejahatan IB adalah pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Dawuan, Kecamatan Tengatani. Bermula saat korban hendak membeli jamu di dekat lokasi kejadian. Sayangnya, kios jamu tutup. Sehingga, korban putar arah dan melaju dari selatan menuju utara.
Rupanya, pelaku memperhatikan korban yang sedang memegang dompet kecil di tangannya. Pelaku langsung memepet, kemudian menyerobot dompet korban yang ada di tangan, lalu melarikan diri.
“Keterangan korban ke saya, dia langsung dipepet, kemudian merebut dompet di tangan korban. Dompet kecil. Setelah itu pelakunya lari lurus,” kata Robidin, Kaur Umum (mandor, red) Desa Gesik kepada Radar Cirebon.
Apes, IB yang melarikan diri itu terjebak di jalan yang ramai dan padat. IB terpaksa putar arah balik lagi. Gerakan IB yang putar arah dengan tergesa-gesa dicurigai pengendara sekitar. Lalu mengejar IB. Sehingga, giliran pelaku yang dipepet dan ditendang oleh warga sekitar yang mengejarnya.
“IB sempat buang dompet korban, untuk mengalihkan perhatian warga yang ngejar. Tapi, tetap IB dikejar dan ditendang motornya hingga terjatuh,” katanya.
Meskipun jatuh dan mendapatkan bogem warga, IB masih menggunakan helm. Oleh karenanya, IB tidak mengalami luka serius. Pelaku kemudian lari ke rumah warga sekitar. Pelaku yang terdesak dimasukkan ke rumah seorang anggota TNI agar tidak menjadi amukan masyarakat.
“Untungnya, pelaku dimasukkan ke rumah tentara. Jadi gak ada masyarakat yang berani masuk. Lokasi kejadian jambret dengan lokasi IB dimassa, jaraknya sekitar 300 meter. Di lokasi itu, sudah tiga kali terjadi jambret. Wajar masyarakat geram. Masih beruntung pelaku tidak luka dimassa,” katanya.
Radar Cirebon yang mengkonfirmasi kejadian tersebut ke Polsek Kedawung melihat pelaku masih diborgol di dalam sel. Namun secara perlahan, IB membebaskan borgolnya sendiri lalu mengamuk dan berantem dengan tahanan lain di dalam sel. “Dia ngamuk, bisa buka borgol sendiri,” kata napi lainnya di dalam sel.