MADIUN- Presiden Jokowi mengingatkan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk tetap berhati-hati dan waspada meskipun angka kasus aktif Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR relatif menurun.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun, pada Kamis, 19 Agustus 2021.
Presiden meminta semua pemangku kepentingan di daerah untuk turut serta dalam menangani pandemi Covid-19 ini dengan bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing. Dia meminta Pangdam dan Kapolda untuk menggerakkan unsur di bawahnya agar mengurusi tempat isolasi terpadu (isoter) bagi masyarakat yang terpapar. “Kurangi yang isoman (isolasi mandiri) di rumah, ditarik ke isolasi terpadu. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran Covid-19,” tandas Presiden.
Kedua, Presiden meminta agar vaksinasi dipercepat dan meminta seluruh bupati/walikota segera menghabiskan stok vaksin. Bulan Agustus ini Indonesia akan kedatangan sedikitnya 72 juta dosis vaksin dan pada September akan kedatangan 70 juta dosis vaksin. “Yang biasanya itu sebulan hanya 8 juta (dosis vaksin), 10 juta (dosis vaksin), selama tujuh bulan kita hanya dapat 68 juta (dosis vaksin). Berarti per bulan kira-kira hanya 10 juta (dosis vaksin). Ini 72 (juta dosis vaksin), 70 juta (dosis vaksin), sehingga cepat habiskan,” ujarnya.
Presiden juga meminta agar para unsur pemerintah maupun TNI dan Polri di daerah mengerti betul dan detail di lapangan terkait penanganan Covid-19. Dengan menguasai kondisi di lapangan, langkah antisipasi dan respons yang tepat terhadap perubahan situasi bisa segera dilakukan. “Jangan sampai kita enggak tahu posisinya, kemudian virusnya masuk baru kita grobyakan. Ini jangan sampai terjadi,” katanya.
“Saya sekali lagi hanya titip untuk urusan Covid-19 ini tiga hal. Yang pertama, pindahkan yang isoman ke isoter di semua kabupaten dan kota. Pindahkan semua yang isoman masuk ke isoter. Yang kedua, vaksinasi yang dipercepat. Kecepatan vaksinasi ini menjadi kunci. Yang ketiga, yang berkaitan dengan obat jangan sampai terlambat. Sudah masuk ke isolasi terpusat, obatnya segera diberikan,” paparnya.