SUMBER – Para pemangku kebijakan di Cirebon disebut tidak peka. Pasalnya, banyak seni dan budaya tradisi Cirebon yang kini punah dan sulit ditemui lagi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Komunikasi Media Tradisional (FK-Metra) Kabupaten Cirebon, H Sulama yang juga pimpinan Jayabaya, kemarin.
Diungkapkan Sulama, dari total sekitar 58 seni budaya tradisi yang ada di Cirebon, sebagian diantaranya nyaris punah dan sebagian laginya sudah punah.
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya, pengaruh zaman dan pemangku kebijakan yang tidak peka.
“Sekitar 30 seni budaya nyaris punah dan ada yang sudah punah, faktornya karena pengaruh zaman, selain itu karena pemangku kebijakan yang tidak peka,” ujarnya.
Sulama menilai, para pemangku kebijakan tidak sadar dengan kondisi yang terjadi sekarang sehingga tidak pernah dilakukan upaya revitalisasi untuk melestarikan seni dan budaya Cirebonan.
“Meraka para pemangku kebijakan tidak sadar dan tidak nyerbon, kalau mereka nyerbon pasti peduli dan punya tanggung jawab untuk melestarikan,” bebernya.
Pandemi sendiri, menurut Sulama, berdampak sangat signifikan bagi sekitar 10 ribu pelaku seni dari berbagai bidang kesenian.
Perhatian pemerintah, sambungnya, akan sangat berdampak bagi keberlangsungan seni budaya dan tradisi Cirebonan.
”Kita butuh aksi nyata untuk melestarikan seni budaya, tidak hanya oleh pelaku seninya tapi kebijakan pemerintah yang berpihak juga sangat berperan penting,” imbuhnya. (dri)