“Kalau kami setiap hari juga patroli ke lokasi ini. Tapi ya sulit. Harus ada yang jaga atau barang milik ibu kalau tutup diangkut semua saja dibawa pulang agar lebih aman,” sarannya.
Sementara itu, Kuwu Desa Pasindangan Indra Triadi mengaku baru pertama kali mendengar adanya kemalingan hingga berkali-kali di wilayahnya. Dia pernah dengar belum lama, kemalingan di bengkel. Tapi, pihaknya tidak mengetahui yang kemalingan itu bengkel dan warung milik siapa.
“Saya baru tahu, ada kejadian itu. Tapi sampai sekarang tidak tahu yang jadi korban kemalingan siapa. Pemilik bengkel dan warung itu siapa? karena mereka melakukan kegiatan usaha tidak koordinasi dengan desa. Saya juga prihatin dengarnya, kalau cari makan ya mangga. Saya selaku kuwu tidak tahu siapa yang jualan atau yang dijual apa,” kilahnya. (cep)