Mulyadi, selaku Pengelola Wisata Terasering Panyaweuyan mengaku, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi sepinya pengunjung. Salah satunya, karena faktor musim tanam. “Jadi kalau lagi kemarau begini para petani tidak sedang menanam, tapi lagi panen. Jadi tidak hijau, itu faktor yang mempengaruhinya,” ucap Mangku, sapaan akrabnya.
Disamping itu, banyaknya daerah yang masih menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat di tengah pemberlakuan PPKM menjadi alasan lain. Ia menduga, masyarakat masih enggan bepergian karena ribetnya syarat perjalanan. “Apalagi sekarang ada wacana, harus menunjukkan kartu vaksin. Itu yang mungkin orang males keluar untuk wisata, takut ditanyain kartu vaksin,” jelasnya.
Kendati demikian, Mangku meyakini lambat laun objek wisata yang dikelolanya kembali dipadati pengunjung. Meski masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Kapasitas di Panyaweuyan sendiri 300 orang. Kalau sebelum pandemi, selalu di atas kapasitas. Ini menjadi destinasi favorit wisatawan,” katanya.
Obyek Wisata Terasering Panyaweuyan ini sendiri berada di bawah kaki Gunung Ciremai, di wilayah Kecamatan Argapura. Keindahannya tak kalah dengan di luar sana. Sehingga menjadi daya tarik pengunjung untuk mengunjungi keindahan Terasering Panyaweuyan Argapura.
Di objek wisata ini bisa melihat ladang yang berundak-undak di sekitar lereng kaki Gunung Ciremai dan di sini pengunjung dapat memanjakan mata, karena pemandangan alamnya yang cantik. (ono)
Objek Wisata di Majalengka Masih Sepi

