“Kekurangan di kita (Dinkes). TNI-Polri itu kelihatannya besar, tetapi stoknya sampai hari ini belum menerima laporan terakhirnya. Kalau dari Dinas Kesehatan memang sudah kosong stoknya. Jadi sudah diperuntukan vaksinasi dosis kedua. Bukannya kosong total. Ada yang dosis kedua, sudah kita siapkan,” ujar Edy kepada Radar Cirebon.
Namun demikian, Edy juga mengatakan bahwa tidak ada pengiriman yang diterima oleh Dinas Kesehatan, kecuali dari TNI-Polri yang dapat mendapatkan jatah secara banyak dan massif. Nantinya juga, keterlambatan datangnya stok vaksin bisa menghambat proses percepatan vaksinasi dan percepatan capaian herd immunity Kota Cirebon.
“Memang akan sedikit menghambat pelaksanaan vaksinasi di Kota Cirebon. Targetnya memang kita sudah 80 persen di bulan Desember. Mudah-mudahan bisa tercapai. Karena kita saja sekarang sudah 62 persen. Kita datang vaksin suntik, dating vaksin, suntik. First in, first out,” tegasnya.
Selain stok vaksin yang sedikit, Edy juga menjelaskan permasalahan data vaksinasi Covid-19 di pusat juga masih belum dapat diatasi. Sekadar informasi bahwa berdasarkan data per 8 September 2021, total vaksinasi di Kota Cirebon mencapai 62,29 persen mendapatkan vaksinasi pertama. Dengan rincian, remaja berkisar 11,56 persen, Petugas publik 336,21 persen, masyarakat umum dan rentan sekitar 35,16 persen.
Tentunya dengan adanya perbedaan data di KPCPEN tersebut membuat sebagian masyarakat bertanya-tanya. Apalagi data vaksinasi pelajar tersebut disinyalir masuk data vaksinasi untuk pelayanan publik yang tentunya akan membuat miss data antara Kota Cirebon dan juga data di tingkat pusat dan provinsi.
“Upaya perbaikannya ke provinsi dan pusat juga sudah diupayakan. Tetapi rupanya PIC di sana, saya heran juga. Data di Indonesia itu masih sulit, masih belum. Big data yang digembar-gemborkan Pak Jokowi itu belum terlihat,” ungkapnya.
Selain itu, ketersediaan stok vaksin covid-19 di Jawa Barat (Jabar) diproyeksi hanya cukup hingga enam hari ke atau hingga tanggal 18 September 2021. Tercatat, stok vaksin Covid-19 terkini di Jabar tersisa 1.446.778 dosis. Stok vaksin tersebut diprediksi habis dalam enam hari lantaran rata-rata capaian vaksinasi sepekan sebelumnya 251.826 dosis per hari.
Namun memang, data di Kota Cirebon yang rill dengan data yang dimiliki oleh pemerintah pusat tercatat berbeda. Misal saja pada Kota Cirebon masih memiliki estimasi selama 14 hari lagi. Dengan stok terkini sebanyak 29.694 dosis dengan rerata dalam seminggu sekitar 2.157 dosis. Sedangkan untuk wilayah Indramayu dan Majalengka serta Kabupaten Cirebon menduduki peringkat tercepat.