Lebih lanjut Retno mengungkapkan, selain dukungan dari COVAX Facility dan negara-negara sahabat, Pemerintah Indonesia juga terus melakukan pembelian vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi rakyat Indonesia. “Hari ini (Jumat), telah tiba pula pembelian 615 ribu dosis vaksin AstraZeneca dan 639.990 dosis vaksin Pfizer,” imbuhnya.
Kemudian pada Sabtu (11/9), pemerintah kembali menambah pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan program vaksinasi nasional. Untuk pertama kalinya, Indonesia kedatangan vaksin Janssen (Johnson & Johnson) sejumlah 500 ribu dosis dalam bentuk jadi, melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (11/9).
“Ini adalah kedatangan dukungan kerja sama Belanda yang ketiga kalinya. Sebelumnya, Indonesia telah menerima 657 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda sebagai bagian komitmen dose-sharing dari Belanda (sebanyak) tiga juta dosis,” ujar Retno.
Sebelumnya, pada tanggal 7 September 2021 lalu, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) bagi vaksin dengan merek Janssen. Indikasi penggunaan jenis vaksin ini adalah untuk pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 pada orang berusia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramuscular.
Janssen Covid-19 Vaccine adalah vaksin yang dikembangkan Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).
Selain itu juga, pada hari yang sama Indonesia juga kembali menerima vaksin Sinovac pada tahap ke-57 dalam bentuk jadi sejumlah 2.075.000 dosis melalui jalur kerja sama multilateral COVAX Facility. “Jika dihitung dari kedatangan vaksin pertama di Desember 2020 lalu hingga tahap ke-56 dan 57, maka Indonesia sudah memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku/bulk maupun vaksin dosis jadi,” ungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Terkait pelaksanaan vaksinasi, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa hingga 11 September 2021 Pukul 12.00 WIB cakupan vaksinasi nasional telah mencapai sekitar 114,5 juta dosis, dengan rincian sekitar 72,76 juta dosis pertama atau 34.94 persen dan 41,73 juta dosis kedua atau 20.04 persen. “Laju vaksinasi di minggu pertama September ini juga sedang sangat tinggi-tingginya diikuti kedatangan vaksin,” kata wamenkes. (jrl)