JAKARTA– Negara wajib menindak tegas teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Terlebih belakangan ini KKB di Papua sudah melampaui batas. Seluruh matra kekuatan yang dimiliki harus diturunkan menumpas kelompok tersebut.
“Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat. Terlebih sampai mengakibatkan korban jiwa,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Minggu (19/9).
Seperti diketahui, tindakan teroris KKB di Papua membakar puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dianggap sudah kelewatan. Selain membakar puskesmas, KKB juga melecehkan para tenaga kesehatan perempuan. Mereka dianiaya hingga tewas. Jenazahnya dibuang ke jurang.
“Pemerintah bisa menurunkan kekuatan empat matra terbaik. Yaitu Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka. Selain itu dibantu oleh Brimob Polri. Mereka harus diturunkan menumpas teroris KKB di Papua,” tegas Bamsoet.
Pemerintah, kata Bamsoet, diminta tidak ragu-ragu menindak tegas teroris KKB di Papua. “Sikat habis KKB di Papua, urusan HAM kita bicarakan kemudian. Jangan ragu-ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia di Papua,” papar Bamsoet.
Diungkapkannya, sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua, korbannya dari masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga sudah menyasar tenaga kesehatan.
Dia mencontohkan pada 8 April 2021 teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo dan juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
“Lalu pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak. Disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada tanggal 14 April 2021,” katanya.
Selain itu, menurut dia, pada 15 April 2021, KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom, bahkan Kepala BIN Daerah Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha turut menjadi korban kebiadaban akibat ditembak oleh teroris KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.