“Itu sudah bagus sehingga pasti anak muda akan tertarik. Misalkan, tanah milik sendiri dan airnya gampang, pupuk mudah didapat, harga gabah bagus,” ujarnya.
Akan tetapi, kata Ono, pada saat lahannya sewa, air pakai sistem proyek, pupuk susah membuat penghasilan petani sebulan Rp1,5 juta. “Dengan penghasilan itu, tidak ada anak muda yang mau turun ke sawah karena penghasilannya kecil,” pungkasnya. (dri)