CIREBON – Gara-gara ulah pria berinisial AS (41), burung Murai Batu milik Agus (48) terpaksa gagal ikut kontes. Burung yang langganan juara itu stres karena dimasukkan ke dalam celana dalam AS. Akibat perbuatannya, pria asal Desa Kedawung, Kabupaten Cirebon tersebut harus mendekam di balik jeruji Polsek Plered.
Diketahui, AS merupakan pekerja pengantar paket. Ketika itu, AS mengantarkan sejumlah paket di sekitar Blok Sukamerna, Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, pada Senin (21/9) sekitar pukul 14.15 WIB. Salah satunya ke rumah Agus. Setibanya di rumah Agus, AS memanggil penghuni rumah.
Meskipun sudah dipanggil beberapa kali, namun penghuni rumah tidak kunjung keluar. Melihat ada burung Murai Batu di depan rumah, niat jahat AS muncul. Ditambah, lokasi yang saat itu sepi, AS kemudian menurunkan sangkar kemudian mengambil burung tersebut.
“Pelaku mengambil burung Murai, kemudian dimasukkan ke celana dalamnya. Waktu aksi itu, ada tetangga korban yang melihat,” kata Kapolsek Plered AKP Komar kepada Radar Cirebon.
Saksi kemudian mendekati pelaku dan menanyakan maksud mengambil sangkar tersebut. Nah, kebetulan Agus yang baru selesai mandi keluar dan melihat burung Murai Batu miliknya hilang dari sangkar. Korban sempat tanya ke pelaku. Namun, pelaku menjawab kalau burung tersebut sudah terbang.
Karena tidak percaya, pelaku menggeledah AS. “Ketika digeledah, ternyata ekor burung itu keluar dari celana dalam pelaku,” ujar kapolsek.
Melihat itu, korban sempat emosi. Burung miliknya akhirnya diserahkan dan dimasukkan kembali ke dalam sangkar. Namun, warga setempat keburu ramai dengan adanya teriakan maling. Sehingga, pelaku sempat dimassa. “Kami dapat laporan langsung ke lokasi kejadian. Pelaku diamankan di rumah korban. Kemudian kita bawa ke Polsek Plered untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Menurut keterangan korban, burung Murai yang dicuri adalah Murai Batu juara yang dihargai Rp5 juta. Siang itu, korban hendak membawa burung tersebut ikut kontes. Namun, karena ulah pelaku, kondisi burung menjadi stress, dan bulunya pun rontok. Sehingga, tidak bisa diikutsertakan untuk kontes. “Gagal ikut kontes, karena burung stres. Kata korban, harga burung itu Rp5 juta. Jadi kerugian korban sekitar Rp5 jutaan,” terang kapolsek.