Kriyan Barat Hadirkan Ikon Baru; Batik Pewarna Alami

Kriyan Barat Hadirkan Ikon Baru; Batik Pewarna Alami
0 Komentar

Rudi mengungkapkan, awalnya pelatihan diikuti 20 orang. Namun kemudian banyak anggota yang menyerah karena menganggap hal tersebut kurang menghasilkan sehingga hanya tersisa 5 orang yang masih aktif hingga saat ini. Mereka terdiri dari ibu rumah tangga, pemuda, hingga janda yang kesemuanya warga sekitar. “Selain itu, di kita juga memang anggotanya tidak tetap. Selalu ada pembaharuan. Jadi semakin banyak yang belajar,” ungkapnya.
Kendati demikian, hal tersebut tak menyurutkan pihaknya untuk terus berusaha dan mengembangkan Batik Kriyan sebagai ikon baru Kota Cirebon. Hingga kemudian, kalangan pemerintah, akademisi dan wisatawan pun banyak yang tertarik dan jatuh hati dengan pesona hasil karya mereka.
Untuk pemasarannya, mereka juga aktif mempromosikan melalui media sosial. Selain itu, dukungan pemerintah dalam memperkenalkan Batik Kriyan juga telah membantu produk ini diterima. “Karena ini bahannya alami. Tidak bikin gatal di kulit dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Rudi menambahkan, ada harapan besar yang diimpikan oleh para anggota serta warga yang telah mengikuti pelatihan Batik Story Kriyan. Di mana mereka dapat mengembangkan batik melalui galeri mereka sendiri. Impian tersebut tentunya harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Khususnya dari pemerintah. Hal itu salah satunya dengan pengembangan RW 17 Kriyan Barat sebagai kampung wisata batik.
“Kita berharap juga ke depan punya tempat sendiri. Jadi yang namanya kampung batik itu benar-benar kampung batik gitu. Tapi, dengan kita menjadi anggota pelatihan ini juga kita sangat bersyukur karena sekarang kita sudah bisa membatik,” ungkapnya.
Sementara Ketua RW 17 Kriyan Barat Bambang Jumantra mengatakan branding Kampung Kriyan sebagai kampung wisata akan terus dilakukan. Meskipun sampai saat ini nasib pengembangan Kriyan Barat sebagai kampung wisata masih belum jelas.
Pengembangan kampung wisata Kriyan Barat sendiri sejatinya dilakukan pada tahun 2020. Namun adanya refocusing anggaran hibah pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk program kampung wisata dalam 2 tahun terakhir.
“Warga kami banyak yang bertanya, bagaimana kelanjutan program kampung wisata? Saya sendiri juga tidak tahu. Padahal warga sangat berharap adanya pengembangan kampung wisata agar UMKM di kampung kami bisa maju. Kampung wisata bisa mengangkat kesejahteraan warga Kriyan,” ungkapnya.

0 Komentar