KERTASEMAYA-Kerusakan rumah warga yang ditimbulkan tanah ambles dari Sungai Cimanuk di Blok Rengaspayung, Desa Kertasemaya semakin parah.
Rumah warga yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah juga bertambah. Jika sebelumnya, ada dua rumah warga yang ambruk, kini ada tambahan satu rumah warga yang kondisinya retak-retak. Bahkan, kondisi bangunanpun menjadi miring, sehingga rawan ambruk.
Pemilik rumah, Reca (26) mengatakan, kondisi retakan bangunan rumah sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun, saat ada renovasi rumah bersamaan dengan perbaikan tanggul justeru retakan rumahnya sekamin parah.
“Awalnya saya senang sudah ditangani, tapi hanya beberapa bulan saja sudah ambles lagi. Malah bangunan samping rumah makin parah, tembok retak-retak lantainya terbawa ambles,” ucap Reca, Selasa (28/9).
Tidak hanya rumahnya yang retak-retak, kini akses jalan menuju depan rumahnya tidak bisa lagi dilalui kendaraan karena tanah di sepanjang jalan ambles.
Reca berharap, pemerintah dari pusat, provinsi, dan daerah serta dinas terkait dapat mempercepat perbaikan tanah yang ambles, mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Menurutnya, saat musim hujan, air Sungai Cimanuk sering meluap dan menggenangi permukiman warga.
“Jangan sampai ketika kebanjiran, rumah saya dan warga lainnya ambruk. Kami hanya butuh kepastian karena tanah ambles sudah merembet ke rumah warga. Kalau rumah yang kami tinggali ini ambruk siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Menurutnya, sejak pemasangan karung berisi tanah sebulan yang lalu sampai dengan saat ini kondisi rumah semakin parah. “Kalau rumah saya masih di tinggali. Dua rumah warga lainnya milik Pak Muin dan almarhum Pak Nur sudah tidak ditinggali, sementara saya kan masih ditinggali. Saya merasa waswas setiap malam, takut bangunan ambruk,” keluhnya.
Warga lainnya, Abdul Muin mengatakan, warga semakin khawatir dengan kondisi tanah ambles yang terus meluas hingga ke permukiman penduduk. Bahkan, kata Abdul Muin, separoh bangunan rumah yang sebelumnya diperbaiki hasil dari ganti rugi sudah hilang semua karena tanahnya sudah ambles sedalam 3 meter.
Dikatakan Abdul Muin, warga berharap ada perhatian dari pemerintah dan instansi terkait untuk bisa secepat mungkin melakukan perbaikan. “Tolonglah perhatikan nasib kami, kita terus menerus diminta bersabar, sedangkan tanah terus ambles,” ujarnya. (oni)