CIREBON – Warga Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik dibuat geger. Pelaku begal yang beraksi di perbatasan Cirebon-Indramayu berhasil ditangkap warga setempat, Jumat sore (11/2). Akibatnya, pelaku berinisial MS sempat menjadi bulan-bulanan masyarakat.
Korban dari kejahatan pelaku adalah siswi SMP. Ketika itu, korban melintas di jalan perbatasan Kecamatan Kertasmaya-Gegesik. Setibanya di lokasi kejadian, pelaku yang berjumlah dua orang memepet korban. Lalu menodongnya menggunakan golok.
“Pengakuan korban dibuntuti pelaku kemudian ditodong dengan menggunakan golok dan pistol. TKP-nya di Desa Manguntara, Indramayu. Perbatasan dengan kami,” tutur perangkat Desa Jagapura, Bayu.
Korban pun tak berdaya. Motor Honda Beat diambil oleh pelaku. Setelah pelaku pergi ke arah Jagapura, korban kemudian teriak maling. Saksi yang melihat itu, kemudian mengejar.
Sampai di Desa Jagapura Kulon, kebetulan ada pemuda yang sedang nongkrong. Melihat ada maling, pemuda nongkrong pun ikut mengejar pelaku. Aksi kejar-kajaran sempat terjadi, pelaku ditendang sampai jatuh dan masuk ke dalam solokan. Pelaku kemudian dibawa oleh warga ke kantor Balai Desa Jagapura Kulon.
“Kami waktu itu lagi rapat, tiba-tiba warga datang membawa pelaku. Katanya, ini maling dan juga korbannya. Kita amankan pelaku ke dalam baial desa agar tidak dimassa. Pelaku diduga orang Krangkeng,” tandasnya.
Kabar begal ditangkap membuat geger warga sekampung. Bahkan, desa tetangga pun berdatangan melihat pelaku. Sehingga, ribuan orang pun berdatangan ke Balai Desa Jagapura Kulon, karena geram terhadap aksi maling tersebut. Pasalnya, daerah tersebut kerap kali terjadi curanmor.
“Kami hubungi Polsek Gegesik. Tapi sudah ramai kumpul di depan balai desa. Jadi sulit untuk pelaku keluar, karena masyarakat siap untuk memukul pelaku,” katanya.
Terpaksa, polisi pun diturunkan hingga lebih dari 5 mobil untuk mengamankan pelaku agar tidak menjadi sasaran amuk masyarakat. Namun masyarakat semakin banyak. Setiap pelaku akan untuk dibawa ke mobil polisi, masyarakat mengepung dan ingin memukulnya. Sehingga, pelaku tidak bisa keluar dari kantor balai desa.
Polisi kemudian membuat ide, dengan cara pelaku dipotong botak. Pelaku kemudian disuruh mengenakan pakaian polisi untuk mengelabui masyarakat, sehingga bisa masuk ke mobil polisi. Dengan cara itu, pelaku berhasil dibawa.