BOYOLALI-Sektor ekonomi kreatif saat ini telah menjadi salah satu pilar perekonomian Indonesia khususnya dalam masa pemulihan ekonomi.
Ekonomi kreatif diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pendorong dan percepatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia saat ini terus menunjukkan tren positif sehingga perkembangan dari sektor ini menjadi salah satu fokus pemerintah.
Peningkatan taraf ekonomi seyogyanya juga tetap diiringi pengelolaaan lingkungan hidup yang lebih baik lewat berbagai program peduli lingkungan, salah satunya adalah program bank sampah.
Adalah Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali yang memiliki cita-cita untuk terus mengembangkan perekonomian masyarakat tanpa melupakan bahwa lingkungan juga harus dijaga.
Mulai merintis dengan menggali potensi yang ada, BUMDes Ngudi Berkah bersama pemerintah desa menjadikan pengolahan limbah sebagai jalan awal meraih cita-citanya.
Kedepannya, melalui mekanisme Bank Sampah masyarakat setempat akan diedukasi bahwa sampah bisa menjadi salah satu potensi pendongkrak ekonomi keluarga sekaligus sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Setiap rumah tangga akan memilah sampah domestik ke dalam dua kategori yaitu limbah organik dan anorganik.
Limbah organik baik dari konsumsi masyarakat maupun limbah pertanian dapat diolah menjadi pupuk kompos sebagai pengganti pupuk kimia dan limbah peternakan dapat diubah menjadi bahan bakar.
Sedangkan limbah anorganik akan diolah menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual termasuk di kawasan wisata yang sedang dikembangkan oleh pemerintah desa setempat. Konsep inilah yang kemudian disebut TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Rumah Kreatif, Rumah Kompos, dan Reaktor Biogas).
Program ini tentunya sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Boyolali yang terus fokus pada program pengelolaan sampah ditandai dengan ditetapkannya Kabupaten Boyolali menjadi salah satu nominator Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2021 dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kolaborasi antar ketiga lembaga ini diwujudkan dengan tujuan agar potensi tersebut dapat dikembangkan sehingga mampu menggerakan roda perekonomian masyarakat desa.
Sebagai Langkah awal, Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bernama PLN Peduli, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) melalui unit pelaksananya, Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 4 (UPP JBT 4) memberikan bantuan senilai Rp166 Juta.