WIDASARI- Bencana angin puting beliung kembali menerjang Kabupaten Indramayu. Setelah Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar, kini giliran Desa Kongsijaya di Kecamatan Widasari yang diterjang puting beliung.
Meskipun tidak ada korban jiwa, amukan puting beliung pada Rabu (23/2) malam itu, merobohkan belasan rumah warga dan menumbangkan puluhan pohon.
Pantauan di lapangan, Kamis (24/2) dari 17 rumah yang rusak, ada dua rumah yang rusak berat karena tertimpa pohon besar. Selain itu, ada 50 pohon di arela pemakaman dan Jalan Pantura lama Widasari Kongsijaya tumbang.
Pohon tumbang pun merusak kompleks pemakaman Kebuyutan di Gang Tarilah. Bahkan ada pemakaman yang terangkat.
Untuk mengevakuasi pohon yang tumbang, Tagana bersama BPBD Kabupaten Indramayu serta pemdes setempat melaksanakan pemangkasan pohon dengan menggunakan alat mesin pemotong kayu. “Korban jiwa atau luka tidak ada, hanya kerugian materil saja,” ucap Koordinator Tagana Wilayah III Jatibarang Kosim, kemarin.
Dikatakannya, musibah angin kencang atau puting beliung sudah dua kali terjadi di Wilayah Desa Kongsijaya. “Pertama terjadi pada Selasa hanya mengakibatkan pohon-pohon di Jalan Pantura Kongsijaya tumbang. Sedangkan yang kedua pada hari Rabu, menyebabkan belasan rumah rusak dan pohon tumbang,” ujarnya.
Dijelaskan Kosim, Tagana sudah melakukan proses awal assesment ada 17 rumah yang rusak, dua diantaranya parah. “Sisanya hanya kerusakan bagian atap genting yang terbawa angin,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak Pemerintah Desa Kongsijaya, Tagana dan BPBD Kabupaten Indramayu masih terus melakukan berbagai upaya pemangkasan pohon yang tumbang di komplek areal pemakaman.
Sedangkan warga yang terkena dampak, secara gotong royong membetulkan atap rumah yang rusak karena tertimba pohon dan terbawa angin.
Sementara itu, Kuwu Kongsijaya H Sutarjo memastikan dalam musibah bencana alam angin puting beliung yang menimpa wilayahnya tidak sampai mengakibatkan korban jiwa atau luka. Namun, mengakibatkan kerugian materil karena banyak rumah warga yang terkana hantaman angin tersebut.
“Semalam itu kejadiannya menjelang Isya. Suara angin itu seperti gangsing, kebetulan saya sedang berada di teras rumah. Setelah mendengar suara, tiba-tiba ada ranting besar dari atas terjatuh disertai angin kencang masuk keteras rumah, sontak kaget masuk rumah,” terangnya