Bambang mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait. Seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kami segera akan menghubungi pihak-pihak K/L terkait yang selama ini sudah mempersiapkan konsep-konsepnya. Salah satunya mungkin Bappenas yang sejak 2017 sudah melakukan berbagai studi. Juga dengan K/L lain yang akan meneruskan berbagai pembangunan, misalnya PUPR dan yang lain,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama membangun Kota Nusantara yang merefleksikan kenusantaraan dengan kearifan lokal yang sangat tinggi, sesuai dengan lokasinya yang berada di Kalimantan Timur.
“Kami harus membangunnya sehingga menjadi satu institusi yang capable yang bisa nanti berlari kencang untuk membangun Kota Nusantara tentunya dengan bersama-sama semua pemangku kepentingan atau stakeholders,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan bahwa Kepala Otorita IKN jatuh kepada Bambang Susantono dan Wakil Dhony Rahajoe.
“Kamis sore pukul 15.00 WIB di Istana Negara, Presiden akan melantik Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Kemudian untuk posisi Kepala Otorita IKN dijabat oleh Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN,” ucap Heru, Kamis pagi (10/3).
Gonjang-ganjing siapa yang akan terpilih menjadi Kepala IKN sudah bergulir sejak Maret 2020 silam. Kala itu, Jokowi mengungkap sederet nama yang potensial. Antara lain Basuki Tjahaja Purnama, Abdullah Azwar Anas, Bambang Brodjonegoro, hingga Tumiyana.
Jokowi juga pernah memberikan kode bahwa sang Kepala IKN berasal dari alumnus ITB dan arsitektur yang mengarah kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun semuanya terbantahkan hingga pelantikan dilakukan kemarin. Dan, nama yang dipilih itu adalah Bambang Susantono. (jrl)