Deretan permukiman warga, pertokoan hingga tempat usaha lainnya, sempat memenuhi bantaran Sungai Sukalila yang mengarah ke laut. Di kawasan muara, kondisinya tidak lebih baik. Termasuk dengan problem sampah. Melihat kondisinya saat itu, Pesisir Panjunan termasuk dalam kawasan kumuh. Padahal lokasinya persis berada di pusat kota.
Sedikitnya ada 105 rumah dari 85 pemilik yang sebelumnya berdiri di bantaran sungai tersebut. Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati optimis begitu kawasan Panjunan ditata view Kota Cirebon akan lebih cantik. Penataannya akan menghadap ke laut dan masyarakat bisa menikmati suasana lain di siang, sore atau malam hari.
Mengacu pada DED, kawasan Pesisir Panjunan juga akan dibuat rumah susun. Tingginya 5 lantai. Satu lantai untuk area service dan empat lantai untuk area hunian. Terdapat dua blok di rumah susun ini, dengan kapasitas 80 unit hunian setara tipe rumah 21. Kemudian terdapat rumah susun Blok 3, yang berkapasitas 40 hunian.
Salah satu bentuk penataan adalah peningkatan jalan nelayan, dengan lebar total 4,6 meter.
Saat ini jalanan menuju muara hanya lebar 3,6 meter. Penataan juga mencakup kebutuhan air bersih dengan membangun menara air berkapasitas 16 ribu liter. Sedangkan untuk limbah akan dibangun septic tank komunal di empat titik.
Sebagai penanda, kawasan Panjunan juga akan dibangun gerbang dengan desain candi bentar sebagai main entrance. Disertai dengan Tugu Muara Sukalila sebagai landmark. Penataan juga mencakup aspek ekonomi warga dengan pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI), zona pedagang kaki lima, zona pergudangan, bengkel pelaku dan depo BBM. Yang terakhir adalah penataan wisata berupa menara pengawas dan dermaga di kawasan muara. (*)