Kolaborasi itu diharapkan memperkuat fondasi ekosistem pasar tradisional, utamanya dalam hal platform penjualan online, akses pembiayaan, akses pembayaran non-tunai bagi konsumen, serta proses onboarding yang efisien bagi para pedagang pasar tradisional.
Selain itu pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah pedagang pasar yang menjadi merchant grabmart sekaligus menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada empat orang debitur penerima KUR BNI.
Diketahui pada tahun 2022 plafon KUR telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp373,17 triliun, Pemerintah juga memberikan subsidi bunga sehingga bunga KUR menjadi sebesar 3% sampai akhir Desember 2022.
Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi usaha pemula dari skala yang paling kecil sekalipun, dan diharapkan kebutuhan pembiayaannya dapat naik kelas seiring berkembanganya usaha.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Plh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rizal Edwin, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian Chairul Saleh, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Iwan Faidi.
Lalu President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Senior Vice President Divisi Bisnis Usaha Kecil & Program BNI Sunarna Eka Nugraha, Senior Vice President Divisi Hubungan Kelembagaan 1 BNI Ahmad Salman Somantri, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Provinsi DKI Jakarta Pilar Hendrani, Ketua DPD Asparindo Bogor Raya Jabodetabek Ir Muzakkir, Wakil Ketua 2 DPD Bogorraya Jabodetabek Anugrah Esa, dan Kepala Divisi Operasi Perumda Pasar Jaya Namen Suhadi. (dep4/ag/fsr)
Airlangga: Teknologi Digital Penting untuk Ekosistem Pasar Tradisional
