CIREBON- Pantauan distribusi minyak goreng (migor) curah di tingkatan terendah terus dilakukan para stakeholder terkait. Salah satunya adalah Polres Cirebon Kota (Ciko). Saat ini jajaran kepolisian terus melakukan monitoring dan pemantauan terkait distribusi dan harga eceran tertinggi (HET) migor curah di distributor maupun pedagang.
Kemarin, Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH melakukan peninjauan penjualan minyak goreng curah di tiga lokasi. Yakni Pasar Jagasatru, Jalan Pangeran Drajat, dan Jalan Kesambi Raya.
Dalam keterangannya, Fahri mengatakan pihaknya mendalami masalah skema pendistribusian minyak goreng curah yang memerlukan proses dan rantai yang panjang sehingga menyebabkan harga yang tinggi di masyarakat.
Pihaknya menemukan adanya indikasi penambahan biaya dikarenakan biaya angkut. Dari informasi yang didapatkan, beberapa pasar meminta langsung dikirim oleh agen. “Sehingga ada biaya tambahan, apakah biaya transportasi dan sebagainya. Nanti kita akan dalami,” terangnya.
Untuk itulah, pendalaman dilakukan agar kepastian soal harga yang dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan bisa berjalan dengan baik. “Karena beberapa pengecer di pasar tidak datang sendiri ke agen. Tapi mereka minta dikirim. Kita akan dalami, sehingga kita ingin memastikan penjualan di masyarakat sesuai HET,” jelas Fahri.
Sementara untuk pedagang yang bermain dengan menaikkan harga untuk mencari untung, mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas PMJ itu menjelaskan masih mencari tahu apakah untuk tersebut bisa memungkinkan meraup untung lebih.
“Nanti kita cari tahu. Karena kan sudah ada HET-nya. Kita nanti akan diskusikan dengan depo dan agen. Insya Allah kita akan adakan pertemuan dalam waktu dekat. Mudah-mudahan mereka bisa datang langsung dan membahas terkait harga ini. Dalam waktu dekat selepas kami survei,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan monitoring di tiga tempat tersebut, kata Fahri, terlihat ada banyak masyarakat yang antre untuk mendapatkan minyak goreng curah. Namun, setelah dikonfirmasi, tidak hanya masyarakat Kota Cirebon.
“Memang di agen dan distributor terlihat adanya antrean masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng curah. Namun, bukan hanya masyarakat Kota Cirebon, tapi ada juga yang datang dari luar Kota Cirebon. Seperti dari Kabupaten Indramayu dan juga Kabupaten Cirebon,” ungkap Fahri.