“Aksi akan terus dilakukan, dan akan mendirikan dapur umum sebelum permasalahan ini selesai. Sampai orang yang punya kewenangan untuk memutuskan datang ke Balongan,” ungkapnya.
Disinggung dampak pencemarannya, ia memastikan pada sektor pariwisata mengalami penurunan pengunjung. Kemudian nelayan tambak tidak bisa mengganti air karena laut masih tercemar.
Juga para nelayan sudu, jaring, maupun jala kehilangan pendapatan karena ikan tidak menepi ke pantai. “Sampai hari ini belum ada niat baik pertamina untuk mengganti rugi dampak yang terjadi di Balongan. Alasannya belum jelas,” tandasnya.
Terpisah, Area Manager Comm Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak berwenang, terkait adanya aksi massa di Balongan.
Terkait pasokan BBM dan elpiji, Eko menjelaskan, kalau masih aman dan masyarakat tidak perlu khawatir. “Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak menghalangi distribusi BBM dan elpiji, karena Integrated Terminal Balongan ini adalah objek vital nasional,” tegasnya.
Eko juga mengatakan bahwa akan dilakukan upaya dialog dan mediasi lebih lanjut, dan minta warga untuk bersabar. (oet)