CIREBON– Pertamax RON 92 resmi naik jadi Rp12.500 per liter sejak Jumat (1/4) pukul 00.00. Naik Rp3.500 dari sebelumnya Rp9.000. Imbasnya, bensin Pertalite jadi buruan pengemudi kendaraan. Akibatnya sejumlah SPBU di Cirebon kehabisan Pertalite. Kondisi itu juga terlihat sepanjang Jumat kemarin. Pun stok ada, antrean kendaraan tak terputus.
“Mopoh (tenaga terkuras, red) Mas. Dari pagi melayani mobil, motor. Antreannya nggak putus. Karena Pertamax naik, jadi pada ngisi Pertalite,” kata salah satu petugas SPBU 34 45155 di Bayalangu, Gegesik, Kabupaten Cirebon, kemarin.
SPBU di Bayalangu jalan Arjawinangun-Gegesik itu siang kemarin masih melayani Pertalite. Didominasi kendaraan roda dua yang mengantre bensin RON 90 tersebut. Berdasarkan peninjauan langsung di sejumlah SPBU di Cirebon, supply rata-rata bahan bakar minyak jenis Pertalite per hari 8 ribu liter.
Jumlah tersebut, kata petugas SPBU di Bayalangu tadi, terjadi pengurangan. “Sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu, distribusi per hari masih 16 ribu bahkan 24 ribu liter,” kata petugas laki-laki tersebut.
Saat ini Pertalite dipatok Rp7.650 per liter. Berlaku di semua provinsi. Harga yang timpang dengan Pertamax, membuat banyak pengendara memilih Pertalite. Jumat kemarin banyak kendaraan bermotor dipusingkan ketika akan mengisi Pertalite.
SPBU di Cirebon mayoritas kosong. Di SPBU Rawagatel 34 45118, Kabupaten Cirebon, siang kemarin hanya ada Pertamax. Sejumlah pengendara yang hendak mengisi Pertalite memilih putar balik. Sedangkan beberapa kendaraan mengisi Pertamax, karena sudah telanjur datang.
Kondisi yang sama terjadi di SPBU Plered 34 45123, Kabupaten Cirebon. Pertalite Jumat pagi kemarin kosong. Namun bakda Dzuhur stok kembali datang. Antrean seketika mengular. SPBU sebelum Pasar Pasalaran ini sehari menerima distribusi Pertalite 8 ribu liter. Sebelum Pertamax naik menjadi Rp12.500, kata petugas SPBU Plered, Rodhotul Jannah, stok Pertalite setiap hari biasanya selalu habis.
“Kiriman 8 ribu liter sampai jam 9 malam biasanya juga selalu habis. Di saat Pertamax naik, dan banyak kendaraan memilih Premium, ke depan bisa jadi Pertalite masih sore juga sudah habis. Sampai sekarang sih belum ada (informasi, red) akan ada penambahan distribusi Pertalite atau sebagainya,” kata Jannah.