Bantaran Sungai Winong di Kecamatan Ciwaringin ini jadi tujuan favorit warga menunggu waktu berbuka puasa. Sekadar santai menikmati angin di sore hari atau serunya melihat kerbau yang sedang mandi.
ADE GUSTIANA, Cirebon
WAKTU telah menunjukkan pukul 5 sore. Ini adalah saat yang tepat untuk menghabiskan energi menjelang berbuka puasa. Lalu lintas di pertigaan dari arah Ciwaringin, Susukan, dan Arjawinangun begitu padat, Selasa (5/4).
Di jembatan penghubung itu banyak kendaraan roda dua menepi. Mereka membawa keluarga kecil. Pandangan banyak teralihkan ke arah sungai. Bagi yang sekadar melintas tentu akan terheran: ada apa mereka berhenti? Sampai-sampai sesekali membuat kendaraan tersendat itu.
Rupanya pandangan mereka tertuju pada sekumpulan kerbau yang sedang berendam di sungai yang berlokasi tepat di depan Lapas Narkotika Cirebon atau dikenal Lapas Gintung itu. Para orang tua menyenangkan anak-anaknya dengan melihat kerbau yang hanya tampak kepala dan tanduknya itu.
Sementara si empunya kerbau, duduk santai. Memantau dari kejauhan. Dari wajahnya, dua orang pria paruh baya penggembala hewan herbivora itu terlihat tak seantusias penonton yang tanpa dipungut bayaran itu.
“Woy motore maju keboe pengen ngalor (majukan motor yang sedang terparkir, kerbau akan jalan ke arah utara, red),” teriak salah seorang penggembala kerbau itu kepada pemilik kendaraan yang terparkir di bantaran sungai dan menghalangi jalan kerbau yang akan mengentaskan diri dari sungai.
Sekitar pukul setengah 6 sore kerbau itu digiring ke kandangnya, menyisakan kotoran yang tertinggal di jalanan. Para orang tua yang membawa anak-anaknya itu pun berlalu. Tapi momen menonton kerbau sudah banyak diabadikan melalui kamera ponsel masing-masing.
Bukan saja soal kerbau yang dijadikan tontonan. Sepanjang bantaran Sungai Ciwaringin banyak dijumpai warga bersantai menunggu adzan Magrib hingga yang mencari nafkah. Di tempat itu, setiap Ramadan selalu ramai dikunjungj warga di wilayah barat Kabupaten Cirebon itu.
Rupa-rupa jualan dan hiburan yang ditawarkan. Mulai dari jualan pakaian, takjil, hingga bisnis kuda depok panggul yang banyak diminati anak-anak. Pemandangan sungai dan hamparan sawah sekitar memanjakan mata. Warga lintas usia tumpah di tempat itu.