Orang Tua Bocah Dibina, Ingatkan Bahaya Keselamatan dan Aturan Hukum

Orang Tua Bocah Dibina, Ingatkan Bahaya Keselamatan dan Aturan Hukum
0 Komentar

PT KAI Daop 3 Cirebon bereaksi atas aktivitas anak-anak yang melindas material besi di rel ketika kereta api melintas. Daop 3 Cirebon menerjunkan 5 Petugas Patroli Pengamanan (PAM) ke lokasi yang dimaksud, Minggu (10/4). Sekaligus melakukan pendekatan dan pembinaan terhadap keluarga anak-anak tersebut.
ADE GUSTIANA, Cirebon
“PIHAK PAM  PT KAI Daop 3 Cirebon diturunkan ke TKP sebanyak 5 personel guna melakukan pengamanan dan melaksanakan sosialisasi persuasif kepada warga serta anak-anak yang berada di jalur rel agar tidak melakukan kegiatan di jalur rel,” tutur Manager Humas Daop 3 Cirebon Suprapto, Minggu (10/4).
Suprapto menambahkan, aktivitas tersebut sangat membahayakan keselamatan. Selain melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Polsek Kaliwedi juga turut menjnjau lokasi atau aktivitas anak-anak tersebut. Mereka diberikan pemahaman dan diingatkan bahaya yang mengancam.
“Kepada anak-anak yang kedapatan melakukan aktivitas membuat senjata tajam (sajam) di jalur rel (di Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, red), pihak PT KAI Daop 3 Cirebon melakukan pendekatan melalui pembinaan kepada keluarga anak-anak tersebut. Diharapkan para orang tua bisa berperan aktif dalam mengawasi kegiatan anak-anaknya, terutama kalau bermain di jalur KA agar melarangnya,” kata Suprapto.
Sebelumnya, anak-anak usia sekolah menengah pertama di Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, menunggu waktu berbuka puasa dengan melindas material besi di rel ketika kereta api melintas. Material besi tersebut terhubung dengan kayu dan digenggam menggunakan tangan.
Jarak bocah itu dari KA dengan kecepatan tinggi tak kurang dari 1 meter saja. Material besi ini sengaja dilindas roda KA dengan alas bantalan rel. Sampai membentuk sejenis senjata tajam (sajam) kecil. Yang ujungnya pipih. Dan tajam. Baik berupa besi dari paku atau dari material sejenis.
Besi itu dikaitkan dengan kayu agar tidak terpental ketika dilindas. Panjang kayu sekitar 1 meter, anak-anak harus menggenggamnya dengan kuat-kuat ketika kereta melintas. Meski aksi nekat, ekspresi cemas mereka tak bisa disembunyikan.
Wajah bocah usia sekitar 8-12 tahun tersebut beberapa tidak menoleh ke material besi ketika roda kereta mulai menggepengkan besi-besi itu. Mata mereka pun sesekali terpejam akibat imbas angin atau hempasan dari tubuh kereta.

0 Komentar