Airnya Tak Pernah Surut, Dipercaya Sembuhkan Penyakit dan Percepat Balita Belajar Jalan

Airnya Tak Pernah Surut, Dipercaya Sembuhkan Penyakit dan Percepat Balita Belajar Jalan
0 Komentar

Masjid Babussalam di Desa Kedongdong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 Masehi. Uniknya sumur di masjid yang berlokasi di Jalan Ki Bagus Rangin ini tak pernah surut. Serta dipercaya mampu menyembuhkan ragam penyakit.
ADE GUSTIANA, Cirebon
MENURUT Ketua DKM Masjid Babussalam, H Kurdi, rumah ibadah umat muslim ini sudah 3 kali dipugar. Yakni tahun 1955, 1975, dan terakhir 27 tahun silam atau tahun 1995. Tentu sudah banyak berubah dari bentuk aslinya. “Dulunya kecil, sekarang jauh lebih luas,” ungkap ketua DKM berusia 83 tahun tersebut.
Perluasan dan renovasi dilakukan. Bangunan masjid saat ini sudah lebih modern. Berada di sisi jalan utama Kabupaten Cirebon, masjid telah dikelilingi pagar. Lantainya dialasi keramik. Serta tiang-tiang pondasi yang kokoh. Namun beberapa material masih mempertahankan bentuk aslinya. Seperti kayu di bagian penyanggah atap.
“Namun untuk 4 tiang pondasi di dalam masjid sudah dirubah, akibat kayu yang digunakan untuk tiang yang sudah terlalu kropos,” ucap Kurdi kepada Radar Cirebon, kemarin.
Cerita tersembunyi dari masjid ini adalah sumur yang sezaman dengan masjid tersebut. Air sumur ini tak pernah kering meski di musim kemarau. Menurut Kurdi, sumur di area masjid itu dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. “Terutama bisa membuat anak kecil (balita, red) yang ingin bisa cepat berjalan. Yaitu dengan mandi menggunakan air sumur tersebut,” ungkap Kurdi.
Karena kepercayaan itu dan letaknya yang di sisi jalan membuat masjid ini tak hanya disinggahi warga setempat. Mereka dari luar kota juga banyak yang datang. Khususnya saat hari Jumat.
Para tamu biasanya berdatangan dengan membawa balita. Kemudian memandikan para balita tersebut di kolam yang airnya bersumber dari sumur tersebut. Serta berdoa diberikan kesembuhan bagi yang sedang mengalami sakit.
Kurdi mengatakan, tak ada yang tahu pasti siapa yang mendirikan masjid tersebut. Namun diperkiran berdiri di zaman Walisongo. Sekitar tahun 1.800-an, kata Kurdi, bangunan masjid pernah dijadikan tempat persembunyian para santri untuk melawan para penjajah. “Bahkan pejuang Ki Bagus Rangin pernah bersembunyi di dalam sumur yang berada di depan masjid,” jelas Kurdi.

0 Komentar