CIREBON- Presiden Jokowi blusukan memberikan bantuan di Cirebon kemarin. Ada beberapa jenis bantuan yang diserahkan Kepala Negara. Salah satunya bantuan tambahan modal usaha senilai Rp1,2 juta. Jokowi mengingatkan agar uang itu digunakan untuk tambahan modal usaha, bukan untuk membeli handphone (HP).
“Ini (sambil memperlihatkan amplop putih berisi uang Rp1,2 juta, red) untuk apa ibu-ibu? Ini untuk tambahan modal usaha. Ingat, jangan untuk beli HP,” ujar Presiden Jokowi. “Gak Pak,” jawab ibu-ibu kompak.
Dialog singkat itu terjadi antara Presiden Jokowi dengan warga atau pedagang yang menerima bantuan tambahan modal usaha di Pasar Harjamukti, Kota Cirebon, kemarin (13/4).
Pantauan Radar, sekitar pukul 08.28 Jokowi tiba di Kota Cirebon dan langsung menuju Pasar Harjamukti. Di Pasar Harjamukti, Jokowi membagikan bantuan tambahan modal usaha, bantuan modal kerja, dan BLT minyak goreng.
Dari Pasar Harjamukti, Presiden Jokowi menuju Pasar Kanoman. “Pagi hari ini saya ke Cirebon dalam rangka pembagian, pertama pembagian BLT Minyak Goreng kepada para pedagang kaki lima dan juga ibu-ibu penerima PKH. Kemudian yang kedua juga pemberian tambahan modal usaha sebesar Rp1,2 juta kepada para pedagang,” ujar Presiden dalam keterangannya di Pasar Kanoman.
Pada kesempatan tersebut mantan Walikota Solo itu mengatakan saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai sehingga para pedagang sudah memulai usahanya kembali di pasar-pasar. Untuk itu, bantuan-bantuan tersebut dibagikan sebagai tambahan modal usaha.
“Saya kira ini karena kondisi Covid-19 sudah menurun, mereka memulai usahanya lagi di pasar-pasar, sehingga membutuhkan suntikan untuk memulai usahanya dan sudah kita berikan. Kita harapkan dengan pemberian ini, baik BLT, bantuan modal usaha, daya beli masyarakat bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Kepala Negara melihat bahwa kondisi ekonomi sekarang mulai bergeliat lagi. Hal itu dilihat dari pasar-pasar yang mulai ramai, terutama menjelang Idul Fitri. Selain itu, terlihat juga peningkatan daya beli sehingga diperlukan tambahan modal usaha bagi para pedagang untuk menambah stok dagangannya.
“Kemudian yang kedua juga kemacetan yang luar biasa yang terjadi hampir di semua kota. Ini juga menunjukkan mobilitas yang makin tinggi, tetapi juga menunjukkan itu adanya pergerakan-pergerakan ekonomi, perputaran ekonomi yang lebih baik, utamanya pariwisata,” tandasnya.