Sementara untuk BST yang diberikan sebesar Rp200 ribu untuk bulan Mei saja. Sehingga, bila semuanya ditotal, bantuan yang diterima masyarakat dari BLT minyak goreng dan BST mencapai Rp500 ribu.
Untuk skala nasional, PT Pos Indonesia yang akan jadi penyaluar BLT sebanyak 20,65 juta warga. Sementara untuk di wilayah Jawa Barat, disalurkan kepada 3,2 juta penerima. Jumlah itu termasuk bantuan yang diberikan Presiden Joko Widodo di Pasar Harjamukti dan Pasar Kanoman, kemarin.
“Kami mendapat tugas untuk menyalurkan BLT minyak goreng selama tiga bulan dan BST selama satu bulan. Namun, penyalurannya dilakukan sekaligus dan masyarakat akan menerima Rp500 ribu,” ujar Pujiati B, EVP Regional III PT Pos Indonesia.
Ia mengatakan, kemarin Presiden Jokowi memberikan BLT minyak goreng dan BST kepada 100 penerima di Pasar Harjamukti dan 100 penerima di Pasar Kanoman, Kota Cirebon.
Pihaknya akan menerapkan tiga metode penyaluran BLT minyak goreng dan BST kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Di antaranya melalui Kantor Pos, komunitas, dan disalurkan langsung ke rumah KPM (door to door).
“Penyaluran dengan cara door to door dikhususkan kepada KPM yang termasuk kalangan lansia. Sehingga mereka tidak dapat datang langsung ke Kantor Pos untuk mengambil bantuan tersebut,” jelasnya.
TINJAU PADAT KARYA
Masih dari rangkaian kunjungannya di Kota Cirebon, Presiden Jokowi juga berkesempatan meninjau kegiatan padat karya tunai jalan dan jembatan yang dilakukan di Kelurahan Panjunan. Kegiatan padat karya tunai tersebut mencakup pengerjaan pemeliharaan taman dan sarana pedestrian jalan.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan padat karya meliputi pembersihan dan pengecatan median jalan serta pembersihan saluran.
“Hari ini (kemarin) kita kerjakan di ruas Cirebon sampai Losari, Jawa Tengah. Ada sekitar tujuh titik. Ada yang pembersihan saluran, ada juga pembersihan median. Bukan ngecat, hanya pembersihannya saja,” ujar Wilan Oktavian.
Wilan mengatakan, kegiatan padat karya seperti pembersihan median jalan dilakukan setahun dua kali, menjelang Lebaran serta Natal dan Tahun Baru (Nataru). Wilan berharap kegiatan padat karya di Provinsi Jawa Barat dapat terselesaikan maksimal 14 hari sebelum Lebaran. “Ini bisa selesai H-14 Lebaran, semuanya di seluruh Jawa Barat,” katanya.