Pemberian Bubur Harisa bermula ketika Syech Muhammad Islam Bayasut prihatin karena sering melihat banyak musafir yang singgah ke wilayah Panjunan saat Ramadan. Tak jarang para musafir itu kelaparan karena kehabisan uang.
Mereka biasanya datang dari wilayah Jakarta yang hendak ke arah Jawa Tengah atau sebaliknya. Sambil menunggu pemberangkatan kereta, mereka biasanya memenuhi masjid-masjid. Salah satunya di Masjid Asy Syafii Bayasut.
Harisa berasal dari bahasa Arab yang berarti penjaga atau menjaga. Sejak hari pertama puasa, keluarga Bayasut membuat Bubur Harisa. Tidak jarang, beberapa orang datang jauh-jauh demi menikmati bubur ini. (ade gustiana)