Sampai dengan triwulan pertama 2022 sendiri untuk kasus paling banyak tercatat berasal dari wilayah kerja Puskesmas Jagapura dengan 56 kasus, lalu Puskesmas Kalimaro dengan 33 kasus, serta Puskesmas Kepu dengan 34 kasus.
Sisanya tersebar di hampir seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon. “ODGJ sendiri didominiasi oleh laki-laki. Contohnya di tahun 2021 ada 168 kasus ODGJ berat di mana mayoritasnya laki-laki dengan 150 kasus dan perempuan 18 kasus. Kasus yang terjadi pada laki-laki jauh lebih banyak ketimbang perempuan. Untuk usia rawannya antara usia 14 tahun sampai dengan 45 tahun,” tukasnya.
Rita menambahkan, penanganan ODGJ sendiri menjadi sangat penting dilakukan karena menajdi salah satu dari indikator standar pelayanan minimum (SPM) yang harus terlaksana dengan baik. (*)