CIREBON – Sejak tahun 2004, Rustinah mengajarkan Alquran kepada anak-anak di Kampung Kriyan Barat Kelurahan Pegambiran Kota Cirebon. Dengan manfaatkan sepetak rumah miliknya, pengajian itu terus berkembang. Silih berganti, warga sekitar menitipkan anak-anaknya untuk bisa belajar dan mengenal lebih dekat Alquran.
Namun demikian, karena jumlah murid yang semakin banyak, rumah tersebut tak bisa lagi menampung. “Dulu sehari bisa tiga shift mengajarkan Alquran kepada anak anak di sini. Tapi karena tenaga juga sudah tidak kuat, jadi hanya dua shift saja. Bergantian dengan anak saya,” ungkap perempuan yang biasa disapa Iyus tersebut, dalam kegiatan buka bersama dan launching Rumah Quran Thoriqul Jannah, Rabu (20/4).
Iyus bercita-cita menjadikan Kampung Kriyan sebagai Kampung Santri. Menurutnya, sekarang murid yang masih aktif belajar mengaji mencapai 54 anak. Seiring dengan itu, ia juga merasa senang. Sebab, kini, melalui program Rumah Quran Hidayatullah, ia bisa mengajarkan murid-muridnya dengan lebih baik.
“Kalau sebelumnya, untuk belajar menulis saja banyak anak-anak yang tidak kebagian tempat. Tapi sekarang alhamdulillah lebih representatif, lebih baik juga,” jelasnya.
Sementara itu, Koodinator BMH Cirebon, Asep Juhana mengatakan, hadirnya Rumah Quran Thoriqul Jannah tersebut merupakan salah satu program BMH, bekerja sama dengan Hidayatullah secara nasional. Bertujuan untuk meningkatkan pendidikan Alquran serta ilmu-ilmu diniyah dan akhlak serta syiar dakwah untuk masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah Rumah Quran Thoriqul Jannah ini adalah Rumah Quran pertama yang di-launching di Cirebon,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Hidayatullah Kota Cirebon, Ustadz Fahrurrozi mengatakan, program Rumah Quran merupakan bentuk sinergi antara Hidayatullah dengan guru-guru ngaji yang telah mengabdikan hidupnya untuk mengajarkan Alquran. Hidayatullah sendiri menargetkan untuk tahun ini, dapat membangun lima Rumah Quran di Kota Cirebon.
“Mudah-mudahan kedepan, kita bisa mensuport untuk kesejahteraan guru-guru ngajinya. Sehingga kita berharap ada perhatian khusus untuk guru-guru ngaji itu, ” Ungkapnya.
“Kita juga tentunya sangat mensuport cita-cita guru ngaji yang ingin menjadikan Kampung Kriyan sebagai Kampung Santri,” imbuhnya. (awr)