ORANG TUA JANGAN PANIK
Dari Jakarta, Lead Scientist pada kasus ini sekaligus Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroentero-Hepatologi dr Hanifah Oswari dalam sesi konferensi pers Kemenkes terkait update perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia pada Kamis (5/5) mengimbau para orang tua untuk tidak perlu panik.
Kendati demikian, orang tua diminta untuk tetap waspada terkait kondisi anak apabila menemukan gejala hepatitis yang serupa pada anak. Berdasarkan laporan di banyak negara, Hanifah mengatakan kasus dugaan hepatitis akut ini terjadi mayoritas pada kelompok usia anak.
“Sudah diteliti bahwa kasus tertua itu 16 tahun, dan ternyata kebanyakan itu di bawah 10 tahun. Bahkan Inggris mengatakan bahwa itu (penyakit hepatitis akut misterius) lebih banyak terjadi pada anak di bawah 5 tahun. Kelihatannya penyakit ini khusus mengenai anak-anak saja,” terang Hanifah.
Sementara Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid dalam keterangan pers resmi yang disiarkan melalui laman Kemenkes, kemarin, mengatakan bahwa pemerintah melalui Kemenkes dan Dinkes DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada anak.
“Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” ungkap Siti Nadia Tarmizi.
Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap. Ketiganya negatif Covid-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.
Yang usia 2 tahun vaksin hepatitis dan yang 8 (covid 1 kali dan vaksin lengkap) dan 11 (covid dan hepatitis lengkap). “Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan,” ucap Siti Nadia Tarmizi.