Bisa dibilang, Ibnu Hafidz Arief sekadar anak seorang tukang kayu. Tapi, alumnus SMAN 1 Cirebon ini telah mengangkat derajat orang tua. Siapa sangka, pria 35 tahun tersebut kini bekerja di salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia: PT Equinor. Di Oslo, ibu kota Norwegia.
ADE GUSTIANA, Cirebon
PRIA asal Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, itu menetap di Eropa sejak 2011. Telah beristri dan memiliki 3 anak. “Sebentar lagi nambah, istri saya lagi mengandung anak ke-4,” ucap Ibnu kepada Radar Cirebon ketika dihubungi melalui telepon WhatssApp pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada Sabtu (14/5).
WIB lebih cepat 5 jam dibanding waktu Eropa, tempat Ibnu tinggal. Weekend lalu ia sedang menikmati waktu bersama keluarga. Kami sengaja menentukan jadwal berkomunikasi di hari libur.
Sang istri, Ratna Ayu Savitri, merupakan alumnus Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Perempuan seumuran asli Kota Pelajar. Keduanya bertemu ketika sama-sama internship (kerja praktik kuliah) di perusahaan Schlumberger. Tahun 2007. Memutuskan menikah tahun 2011.
Di Norwegia, Ibnu dan istri sama-sama bekerja. Ratna Ayu bertugas di perusahaan komunikasi satelit di negara yang dijuluki The Land Of The Midnight Sun itu. Bisa diperkirakan digit gaji yang diterima mereka berdua dalam satu bulan.
Itu juga yang sempat disinggung Eddy Danu Junaedy dalam tayangan YouTube yang diunggah tahun 2019. Eddy merupakan angkatan senior Smansa. Pernah menjabat Direktur PT Indika Energy Tbk dan Presiden Komisaris Petrosea (2014-2015). Serta sederet rekam jejak bergengsi di bidang engineer lainnya.
Tahun 2019 Eddy Danu berkunjung ke Oslo. Perbincangan santai dan singkat keduanya terjalin di pinggir jalan kota. Eddy bangga terhadap kesuksesan pasangan suami istri itu yang sama-sama bekerja di perusahaan bergengsi di Eropa. Dengan gaji yang tentunya fantastis.
Namun, Ibnu hanya mengisyaratkan. Tak menyebut pasti. Termasuk ketika ditanya langsung Radar Cirebon. “Gaji gede, pajaknya juga gede,” terang Ibnu kepada Eddy seraya tersenyum. “Tapi bisa nabung kan?,” tanya Eddy yang mengenakan jaket tebal dan kacamata itu.