Jakarta E-Prix 2022 menjadi balapan Formula E pertama di Indonesia. Total balapan Formula E musim ini 16 seri. Ada 10 negara yang menggelar balapan ini. Formula E di Jakarta merupakan seri kesembilan dan diikuti 11 tim dengan 22 pembalap.
 ===============
ARAB Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan Italia menggelar dua seri sekaligus. Sedangkan Meksiko, Indonesia, Maroko, Monaco, hanya menggelar satu seri. Negara yang menggelar balapan satu seri maka hanya akan menggelar balapan satu hari, dan dua seri berarti dua hari pelaksanaan.
Khusus untuk Jakarta E-Prix 2022, sejak Rabu lalu (1/6) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa persiapan Formula E sudah rampung dan tinggal pelaksanaan saja pada hari ini Sabtu (4/6). Presiden Jokowi dijadwalkan hadir langsung menyaksikan balapan Formula E Jakarta 2022.
Anies juga pada organizing committee yang digelar pada Kamis (2/6) mengatakan ajang balap tersebut sudah ditunggu lebih dari 3 tahun. “Akhirnya kita bisa balapan pada 4 Juni. Saya ingat pertemuan dengan Alberto Longo di New York. Saya menceritakan mimpi saya tentang Jakarta yang ingin berubah,” ucap Anies.
“Saya bercerita Jakarta dengan polusi yang tinggi dan ingin berubah. Saya bilang Jakarta punya target zero emisi. Kami mendapat respons positif dan sejak saat itu kami bertemu banyak tantangan,” sambung Anies Baswedan.
Dia bahkan menceritakan, pada awal pandemi April 2020, sempat berbincang dengan Alberto. Perbincangan saat itu dilakukan untuk memutuskan nasib balapan mobil listrik tersebut. “Itu adalah situasi yang sulit. Kami harus memutuskan nasib balapan karena pandemi di depan mata. Tapi, kami bersyukur bisa didampingi sepanjang jalan. Itu sebabnya ini bisa berhasil,” ujar Anies.
Ia juga menyampaikan keinginannya terhadap keberlanjutan Jakarta E-Prix di Jakarta pasca pelaksanaan 4 Juni 2022. Sebab, Pemprov DKI melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berkontrak dengan Formula E Operations (FEO) selama tiga tahun. Artinya, masih ada dua tahun bagi Jakarta untuk menjadi tuan rumah Formula E.
“Banyak hal yang dimulai di Jakarta, di satu periode gubernur, dan kemudian berkelanjutan. Transjakarta dimulai Pak Sutiyoso, kemudian gubernur berikutnya, ya meneruskan. Kemudian Jakarta Fair di tempat ini (Monas, red) dimulai Bang Ali Sadikin, tapi kemudian dilanjutkan. Jadi, ini program Pemprov DKI Jakarta, bukan pribadi,” jelas Anies.