CIREBON- Pelaksanaan PPDB 2022 SMA dan SMK untuk tahap 1 sudah berlangsung sejak Senin (6/6). Hingga kemarin, kendala masih pada server, menghambat pendaftaran secara online. Akibatnya, orang tua harus datang ke sekolah untuk memastikan anaknya bisa terdaftar di sekolah yang dituju.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat Ambar Triwidodo melalui Kasi Pelayanan Rudianto mengatakan tidak ada permasalahan berarti, kecuali pada server ataupun website pendaftaran PPDB yang dikelola Disdik Provinsi Jawa Barat.
“Masalahnya dari aplikasi. Pertama misalkan pagi-pagi aplikasi belum online, sedangkan masyarakat sudah mulai input. Atau masih maintanance dan beberapa permasalahan aplikasi lainnya,” kata Rudianto kepada Radar Cirebon, kemarin.
Permasalahan lain, jelas Rudianto, proses checklist Kartu Keluarga (KK) yang memerlukan verifikasi dengan pihak Disdukcapil setempat. “KK yang diverifikasi itu rata-rata KK yang bermasalah. Misalnya KK yang melakukan perpindahan dan sebagainya. Namun memang, setelah diverifikasi semuanya sudah aman dan bisa melakukan PPDB. Intinya, dalam pelaksanaan PPDB tahap 1 ini sebagian besar sudah baik dan sesuai on the track,” jelasnya.
Untuk itu, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan waktu pelaksanaan PPDB tahap 1. Sehingga seluruh peserta didik yang akan masuk melalui jalur afirmasi dan prestasi bisa ikut serta semuanya dan tidak ada yang terlewat dan tertinggal hingga tanggal 10 Juni 2022 mendatang.
“Sampai sejauh ini memang pemantauan kami, animo masyarakat muncul di hari pertama dan kedua. Ini masih tinggi. Tapi kita lihat besok (hari ini) menurun atau masih tinggi. Khususnya bagi mereka yang mendaftar di sekolah negeri di wilayah KCD X,” katanya.
Animo masyarakat itu juga terlihat dari segi volume orang tua dan anak didik yang datang ke sekolah yang dituju untuk menanyakan kendala dalam melakukan pendaftaran. “Hampir semua sekolah di hari pertama dan kedua diserbu masyarakat. Sekolah pinggiran di Kaliwedi, Kapetakan, kami lihat ramai. Misalnya Kaliwedi yang dulunya belasan, sekarang sudah mencapai 50. Sekarang sudah bisa terlihat masyarakat bisa sekolah di mana saja,” katanya.
Namun demikian, pihaknya akan melihat lebih lanjut animo masyarakat pada saat hari ketiga sampai kelima mendatang. Pasalnya, bisa saja animo itu semakin menurun di hari berikutnya ataupun sebaliknya. “Kita nanti lihat apakah animo tinggi di awal, akhirnya gimana,” lanjutnya.