CIREBON- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cirebon Kota (Ciko) berhasil mengungkap kasus pembacokan terhadap Aditio di Jl Raya Sunan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Pelaku pembacokan yang merupakan anggota geng motor itu diamankan pada Selasa (7/6) pukul 17.00 WIB di Jambi. Polisi bahkan memberikan tembakan ke kaki pelaku karena berusaha melarikan diri.
Pengungkapan terkait dengan kasus pembacokan di Kecamatan Gunungjati yang terjadi pada Minggu (22/6) akhirnya menemukan titik terang. Pengungkapan kasus ini sendiri tidaklah mudah. Berhari-hari Timsus Satreskrim Polres Cirebon Kota (Ciko) di lapangan untuk melakukan penyelidikan.
Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH mengatakan pihaknya mendapatkan adanya informasi korban pembacokan yang terjadi pada pukul 00.50 WIB. Saat itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) dan diberikan setidaknya 40 jahitan di bagian kepala.
“Pada pukul 18.00 WIB korban meninggal dunia. Berdasarkan informasi, Timsus Satreskrim Polres Cirebon Kota melakukan penyelidikan terkait dengan identitas dari pelaku,” ujar Kapolres Fahri kepada awak media dalam konferensi pers, Kamis (9/6).
Berdasarkan dari alat bukti, keterangan saksi-saksi, termasuk alat bukti dari CCTV, akhirnya pihaknya bisa mengidentifikasi pelakunya dengan inisial IB dan RK. Lalu, tim khusus melakukan pengejaran dan akhirnya diringkus di Provinsi Jambi. “Kita berhasil amankan mereka di Jambi,” terang Fahri.
Dijelaskan kapolres, penyelidikan dimulai dari menelusuri setiap CCTV yang merekam di Jl Raya Sunan Gunungjati dan keterangan setiap saksi. Dari tiga rekaman CCTV, tim akhirnya berhasil menemukan identitas kendaraan yang sempat kejar-kajaran antara pelaku dan korban. Yakni, kendaraan jenius metik warna putih dan warna hitam. Petugas kemudian menelusuri pemilik kendaraan tersebut.
“Dari penelusuran itu, kita mengetahui kalau motor putih pengendara RK dan boncengan IB eksekutor yang membacok korban. Sementara yang di belakangnya motor hitam, temannya pelaku berinisial RB pengendaranya dan bonceng AD bawa celurit juga,” kata mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut.
Diketahui sebelum kejadian, IB dan RK itu berkumpul di rumah RK untuk minum. Selang beberapa lama, RB menelepon IB bahwa ada masalah dan ada motor yang ugal-ugalan. “Selanjutnya saudara IB pulang ke rumah untuk mengambil golok,” jelas Fahri.