CIREBON– Pemkab Cirebon akan menggelar mutasi besar-besaran. Saat ini sudah mengajukan usulan rotasi untuk 19 posisi jabatan tinggi pratama atau jabatan eselon II. Usulan sudah disampaikan ke KASN dan kini tinggal menunggu proses persetujuan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon Dr Hilmi Rivai MPd. Menurut dia, usulan tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan. Di antaranya pemenuhan syarat minimal sudah satu tahun menempati jabatan tinggi pratama.
Hilmi Rivai mengatakan kini tinggal menunggu persetujuan. “Sudah kita usulkan, nanti kita tunggu persetujuan. Totalnya ada 19 posisi jabatan yang kita usulkan. Kita belum tahu nanti yang disetujui berapa posisi,” ujar Hilmi Rivai saat dikonfirmasi Radar Cirebon, kemarin.
Diterangkan Hilmi, untuk pengisian jabatan tersebut nantinya akan melalui proses uji kompetensi (ujikom) atau assessment. Nantinya posisi yang tak terisi dalam assessement baru akan di-open bidding-kan. “Jadi nanti ujikom dulu. Setelah itu baru ada open bidding untuk mengisi jabatan yang tidak terisi lewat ujikom,’ jelas Hilmi.
Saat ini, kata Hilmi, pihaknya belum bisa terlalu banyak menyampaikan perihal rencana pelaksanaan rotasi tersebut karena masih menunggu persetujuan dari pihak KASN. “Tentunya untuk lebih jelas setelah persetujuan dari KASN turun. Kalau sekarang saya belum bisa sampaikan posisi mana saja yang diusulkan untuk dirotasi,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah faktor menjadi alasan di balik rencana mutasi dan rotasi besar-besaran di lingkungan Pemkab Cirebon. Selain karena alasan banyak posisi kosong karena pejabatnya pensiun, pertimbangan lainnya juga karena penyegaran organisasi dan kinerja yang belum optimal dari SKPD terkait.
Salah seorang sumber di internal Pemkab Cirebon menyebut mutasi besar-besaran tersebut dilakukan karena bupati tidak puas dengan serapan anggaran masih rendah. Pasalnya hingga saat ini serapan anggaran baru sekitar 25 persen.
“Sudah jadi rahasia umum kalau dalam waktu dekat akan ada mutasi besar-besaran. Makanya banyak pejabat yang sekarang ketar-ketir,” ujar sumber yang meminta namanya tidak dikorankan itu.
Menurutnya, bupati dipastikan akan melakukan ujikom terlebih dahulu untuk mengisi posisi-posisi strategis seperti kadisdik, Bappenda, DPMPTSP, serta beberapa jabatan lainnya. “Nanti pengisian jabatan dulu melalui ujikom. Ketika yang strategis sudah terisi baru sisanya nanti open bidding,” imbuhnya.