Pukul 3 dini hari itu Teti Mulyati resah. Perut mules pada puncaknya. Usia kandungan yang cukup jadi pertanda. Sebentar lagi akan melahirkan! Suami yang sedang enak tidur dicubit-cubit. Dari setengah sadar sampai gusar. Segera pesan Grab Car. Tapi telanjur lahiran di jalan. Setengah badan. Sisanya, dibantu bidan.
ADE GUSTIANA, Cirebon
AMRUNIAB, suami perempuan 29 tahun itu masih tak menyangka. Semua terjadi begitu cepat. Bahkan tergesa-gesa. Sedang enak tidur menjelang Subuh tiba-tiba dibangunkan. “Sudah nyubit-nyubit, cuma saya masih tidur saja,” tutur Amruniab, menceritakan pengalaman yang baru saja terjadi, Rabu pagi (15/6).
Peristiwa itu cukup meninggalkan kesan. Laki-laki asal Bode Lor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, ini mengenang dengan senyum. Keluarga kecil mereka sangat bersyukur si ibu dan bayi selamat. Sehat. Meski Teti sempat diinfus karena tampak kelelahan. “Sambil nunggu Grab datang, saya sempat bawa istri ke toilet,” ucap Amruniab.
Pesan ojek online bakda Subuh. Menunggu sekitar 10 menit. Mobil yang dikemudikan Sutrisna itu akhirnya datang. Driver asal Desa Megu Cilik, Kabupaten Cirebon, ini sempat keheranan. Sebab, saat pembicaraan melalui telepon tak disebutkan akan membawa orang hamil. Tapi itu bukan jadi soal.
“Saat penumpang telepon, terdengar suara orang nangis. Saya kira orang cekcok,” jelas pengemudi mobil itu. Sutrisna langsung bergegas di balik kemudi. Tancap gas. Menuju alamat yang dimaksud. “Ternyata saat sampai, orang melahirkan,” imbuhnya.
Dari Bakso Sopo Jarwo Bode Lor menuju Perumahan Mutiara Bandongan Kaliwadas di Kecamatan Sumber. Lokasi Bidan Elin buka praktek. Sialnya, dalam perjalanan mereka sempat terjebak macet. Di Pasar Caplek, Jalan Kisabalanang, Kecamatan Weru. Panik. Perjalanan masih sekitar 1 kilo lagi. Ditambah Teti Mulyati mengalami pecah ketuban. Pagi itu sungguh dramatis.
Sampai di sekitar Desa Karangsari, masih di Kecamatan Weru, bayi mereka lahir. Di antara paha. Tertutup daster yang masih dikenakan. Tapi belum keluar secara sempurna. “Ini anaknya sudah keluar,” kata Amruniab, seperti yang disampaikan Teti kepadanya saat mobil sampai Karangsari itu. “Ya nanti, belum sampai bidan udah keluar,” jawab Amruniab.