CIREBON- Kurikulum kampus merdeka berjalan dinamis. Institut Pendidikan Bahasa (IPB) Cirebon merancang sesuai kebutuhan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di antaranya melalui program internship atau magang di perusahaan Jepang.
Kaprodi Sastra Jepang IPB Cirebon Yanti Hidayati SPd MHum menuturkan di antara keunggulan Prodi Sastra Jepang di IPB Cirebon yaitu program internship atau magang di Jepang. Telah berjalan sejak 2018. Setiap tahun selalu ada mahasiswa yang diberangkatkan ke Negeri Matahari Terbit tersebut. Baik program 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.
Sempat vakum pada tahun 2020 dan 2021. Karena pandemi Covid-19. Kembali dilanjutkan tahun ini, dengan memberangkatkan 12 mahasiswa yang sebelumnya telah lolos seleksi. Di mana, seleksi itu dilakukan oleh perusahaan atau partner IPB Cirebon di Jepang. Bukan oleh pihak kampus.
Mulai dari seleksi administrasi hingga seleksi tertulis dan wawancara. “Tingkat kebutuhan terhadap tenaga kerja di Jepang sangat tinggi. Mereka membutuhkan tenaga yang punya keahlian Bahasa Jepang untuk ditempatkan di lembaga-lembaga,” ujar Yanti, Kamis (16/6).
Sebanyak 12 mahasiswa yang berangkat tahun ini, 2 orang ditempatkan di perusahaan non medis dan 2 orang di perusahaan makanan. Kemudian 2 orang di perusahaan sparepart dan 6 orang di perusahaan otomotif.
Setiap perusahaan beda kebijakan. Pada umumnya, kata Sensei Yanti, ketika magang lebih dari satu bulan para mahasiswa internship itu akan mendapat tunjungan. Cukup untuk biaya hidup selama magang.
“Banyak alumni kami setelah lulus kuliah mereka kembali ke Jepang dan bekerja sebagai tenaga professional. Ada juga yang melanjutkan pasca sarjana di sana,” ucap Yanti Hidayati.
Saat selesai magang para mahasiswa itu memperoleh sertifikat. Bukti pernah internship di Jepang. Sertifikat ini bisa digunakan untuk melamar kerja. Tak terkecuali di perusahaan Indonesia. Itu, bisa dijadikan nilai tambah. Peluang untuk diterima kerja lebih besar.
Prodi Sastra Jepang yang telah ada di IPB Cirebon sejak tahun 2005 ini, imbuh Yanti, juga mendatangkan native atau penduduk asli Jepang untuk bisa berbagi seputar bahasa maupun budaya Jepang. Membantu proses pembelajaran. Native ini bisa dari masyarakat, akademisi atau mahasiswa.