ADA pemandangan yang berbeda bagi jamaah calon haji (calhaj) tahun 2022 ini. Terutama bagi mereka yang ingin masuk Raudhah; sebuah tempat yang berada dalam Masjid Nabawi di Madinah. Tepatnya di antara rumah yang kini jadi makam Rasulullah SAW dengan mimbar yang dahulu digunakan untuk berdakwah. Luasnya kurang lebih 330 meter persegi.
Untuk masuk Raudhah, jamaah harus menaati aturan baru yang diterapkan Arab Saudi. Aturan baru itu adalah harus mengantongi surat izin yang diterbitkan yayasan yang ditunjuk pihak kerajaan.
“Jadi masuk berdasarkan surat itu. Jamaah baru bisa masuk ke Raudhah dengan jadwal yang telah ditentukan. Makanya jangan harap jamaah bisa masuk kalau tidak ada surat yang dikeluarkan dari yayasan,” jelas Ketua KBIH Raudlatul Muttalimin Kepolo Singaraja KH Syaerozi Bilal Ilyas yang kemarin Waktu Arab Saudi (WAS) mendampingi jamaah, termasuk saya.
Jamaah, masih kata KH Syaerozi Bilal Ilyas, bisa mengajukan surat itu lewat KBIH untuk ditembuskan ke ke yayasan atau juga membuka aplikasi yang telah diterbitkan Arab Saudi. Yakni pada kolom e-haj atau aplikasi yang dikembangkan pemerintah di sana. “Kalau tidak sesuai aturan jangan harap bisa ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Dalam pantauan saya di lapangan, para jamaah yang ingin masuk Raudhah itu harus rela antre berjam-jam. Juga belum tentu bisa masuk. Sebab, jamaah harus berbaris.
Saya sendiri kebetulan ikut bersama Kiai Syaerozi yang sudah mengenal dengan pengurus yayasan yang menerbitkan surat masuk Raudhah. Meski demikian, walaupun sudah punya surat atau izin, tetap bukan perkara mudah untuk bisa masuk.
Saya yang sudah ikut antre, bahkan sudah di baris depan, diminta mundur lagi. Petugas keamanan itu menyuruj saya mundur dan antre ulang dari belakang. Benar-benar diuji kesabaran dalam menjalankan rukun Islam kelima ini.
Saya akhirnya ke belakang lagi dan kedua kalinya baru bisa lolos dari penjagaan keamanan yang begitu ketat tersebut. Setelah masuk di pintu depan Makam Nabi Muhammad SAW, kami diminta oleh petugas untuk antre kembali. Semua jamaah duduk bejejer. Setelah beberapa menit menunggu, kami diminta untuk cepat berdiri dan segera lari menuju tempat yang dimaksud.