JAKARTA- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas shock. Ia kaget mendapati banyak pedagang dan pembeli mengeluh soal harga-harga kebutuhan pokok. Hampir semua komoditas pangan naik, kecuali beras.
Fakta itu didapati Zulhas saat melakukan kunjungan kerja ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur, kemarin. Zulhas itu tiba di lokasi sekitar jam 08.00 WIB dan langsung mengecek kios beras di dalam pasar.
Zulhas mengatakan banyak penjual dan pembeli yang mengeluh kepadanya. “Saya shock. Pembeli ngeluh, yang dagang juga ngeluh. Terasa sekali beban hidup meningkat,” ujar Zulhas, Kamis (16/6). Menurut Zulhas, terjadi kenaikan di hampir semua komoditas pangan, kecuali beras.
Berdasarkan keterangan pedagang, harga beras di Pasar Cibubur cenderung stabil. Kemudian, Zulhas bergeser ke kios sembako dan menemukan stok dan harga minyak goreng curah mulai kembali normal.
Pedagang menjelaskan, pembelian minyak goreng curah harus menyertakan KTP dan jumlahnya dibatasi dua liter per pembelian. Selanjutnya, Zulhas melanjutkan pengecekan ke kios penjual tempe. Dia menemukan kenaikan harga, dari sebelumnya Rp9.000 menjadi Rp11 ribu per potong.
Begitu juga dengan kios daging, dari keterangan pedagang, rata-rata harga daging sapi adalah Rp140 ribu per kilogram. Zulhas turut mengecek harga ayam potong di Pasar Cibubur, ada kenaikan harga menjadi Rp29 ribu per kilogram. “Harga cabai yang naik akhir-akhir ini, sampai Rp100 ribu per kilogram di semua jenis,” ungkapnya.
Zulhas optimistis bakal terus bekerja untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok. Setelah kunjungan pasar, Zulhas langsung berangkat menuju kantor Kementerian Perdagangan untuk melakukan rapat dengan semua jajarannya.
Pada kesempatan itu Zulhas juga mengingatkan kepada pelaku usaha besar minyak goreng agar mendengarkan jeritan dan keluhan masyarakat.
Menurutnya, dengan untung yang begitu besar seharusnya para pelaku usaha mendengarkan keluhan masyarakat soal minyak goreng, demi asas keadilan. “Saya minta dengar suara masyarakat, khususnya mak-mak, banyak yang kesulitan gara-gara minyak goreng mahal,” ujar Zulhas.
Zulhas mengatakan akan mempelajari dan mencari jalan keluarnya untuk mengatasi permasalahan minyak goreng. “Saya harap perusahaan besar tidak keberatan, hanya masalahnya sistem distribusi yang kami pelajari betul. Mudah-mudahan waktu singkat menemukan jalan terbaik,” ungkapnya.