Untuk itu, ia mengharapkan orang tua bisa memastikan KK yang akan dijadikan indikator utama berapa jarak dari rumah ke sekolah itu harus bisa tervalidasi dan terdaftar oleh Disdukcapil.
“Ini kita imbau untuk bisa mencari informasi kepada sekolah-sekolah kira-kira jarak yang pas dan terdekat dari sekolah itu yang bisa masuk seperti apa. Misalnya SMAN 3 itu kisaran 1 kilometer. Berarti diharapkan lebih dari 1 kilometer jangan memaksakan masuk ke SMAN 3,” terangnya.
Rudi juga kembali menegaskan bahwa sekolah di mana saja sama. Sehingga jangan negeri oriented. Karena masih banyak sekolah swasta yang bisa menampung anak didik calon peserta didik. “Kenapa keterbatasan daya tampung dan kuota itu menjadi unsur persaingan dan ketidakpuasan masyarakat. Dan kami berusaha bahwa harus ada keseimbangan antara sekolah negeri dan swasta. Dan berdasarkan SDM yang kita miliki,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 4 Cirebon Deden Hermawan mengatakan ada 4 cara untuk mengetahui pengumuman PPDB 2022. “Mereka yang lolos pasti mendapat email, WhatsApp, bisa langsung cek website, atau datang langsung ke sekolah,” bebernya.
Tahun ini, pihaknya hanya menerima sebanyak 216 siswa melalui beberapa jalur pendaftaran tahap 1. “Tahap 1 ini sebanyak 216 pendaftar lolos dari sekitar 300 orang,” ungkapnya.
Senada, Kepala SMAN 5 Cirebon Iwan Agustiawan MPd mengatakan pihaknya telah melakukan pengumuman PPDB tahap 1 melalui sistem online dan ditempel di papan tulis yang ada di SMAN 5. “Yang datang baru sedikit. Hanya cari info dan isian data siswa untuk daftar ulang besok (hari ini). Perkiraan pendaftar ulang akan penuh,” kata Iwan.
“SMAN 5 Cirebon untuk tahap 1 memang sudah terpenuhi sebanyak 198 siswa sesuai dengan kuota yang ada yakni 50% dari jumlah siswa. Nanti untuk 198 sisanya untuk zonasi akan mulai 23 Juni,” tutupnya. (awr/jrl)
Sisa 1.771 Kuota SMA Negeri
