CIREBON– Pemkab Cirebon masih kewalahan beresin jalan. Anggaran minim selalu jadi alasan. Tahun ini ada anggaran Rp7,7 miliar untuk pemeliharaan rutin. Pihak DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) menyebut dana itu masih jauh dari ideal untuk memperbaiki jalan rusak dengan kategori ringan, sedang, dan berat.
Salah satu akses jalan yang rusak parah hingga saat ini adalah Jalan Raya Jamblang-Bakung. Akses jalan milik Kabupaten Cirebon tersebut sudah bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan.
Kondisinya memprihatinkan. Lubang besar di beberapa titik menyulitkan pengguna jalan yang melintas. Bahkan jika hujan dan jalanan tergenang, maka lubang-lubang tersebut tidak terlihat dan membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Salah seorang warga, Yanto, menuturkan, akses jalan yang rusak tersebut membuat warga cukup kesulitan dalam beraktivitas. Ia mengaku tak mengerti mengapa kondisi tersebut dibiarkan cukup lama. Padahal, kata Yanto, wilayah Bakung termasuk masih dekat dengan wilayah Sumber yang merupakan pusat pemerintahan Pemkab Cirebon.
“Saya melihatnya wilayah kita yang dekat dengan ibu kota (dekat Sumber, red) saja seperti ini. Lalu bagaimana dengan wilayah-wilayah yang akaesnya jauh? jangan-jangan lebih parah,” ujar Yanto kepada Radar Cirebon, kemarin.
Dikatakan, warga sangat mendambakan perbaikan jalan karena jalur itu merupakan salah satu akses utama, baik untuk pendukung perekonomian, pertanian, maupun pendidikan. “Setiap hari mungkin ribuan orang lewat jalan ini. Baik yang bekerja, sekolah maupun untuk aktivitas lainnya. Jadi kami minta diperbaiki secepatnya,” imbuhnya.
Sementara itu, jumlah ruas atau titik jalan yang rusak di Kabupaten Cirebon masih banyak. Totalnya sekitar 101 Km yang masuk kategori rusak berat. Jumlah kerusakan jalan tersebut tentu butuh support anggaran yang tidak sedikit.
Data yang dihimpun Radar Cirebon, anggaran untuk pemeliharaan rutin jalan untuk tahun 2022 hanya Rp7,7 miliar, di mana total anggaran tersebut dialokasikan untuk perbaikan jalan rusak dengan kategori ringan, sedang, dan berat.
Kabid Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon R Tomy Hendrawan ST saat dihubungi Radar mengatakan dari total anggaran Rp7,7 miliar tersebut, sudah dilakukan kontrak dengan salah satu penyedia jasa aspal secara ekatalog senilai Rp2,5 miliar. Dari total pengadaan tersebut, lanjutnya, DPUTR mendapatkan sekitar 1.438 drum aspal yang nantinya akan dialokasikan untuk perbaikan jalan.