INDRAMAYU– Sepasang remaja yang diperkirakan masih berstatus pelajar kepergok tengah menguburkan bayi di areal sumur bor PT Pertamina Blok Melandong 2 Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/6). Bayi yang diduga hasil hubungan gelap sepasang remaja tersebut dalam kondisi meninggal dunia.
Keterangan yang diperoleh Radar Indramayu, peristiwa tersebut diketahui oleh dua orang warga yang sedang memancing ikan di kolam tidak jauh dari lokasi kejadian. Warga curiga saat melihat sepasang remaja sedang menginjak-injakan kakinya ke tanah. Dua pemancing tersebut lalu beranjak dari tempatnya, kemudian menghampiri sepasang remaja itu.
Merasa aksinya itu diketahui dan dihampiri, sepasang remaja tersebut langsung kabur. Setelah tiba di lokasi, dua pemancing itu bertambah curiga saat melihat ada tanah bekas galian kecil. Merasa penasaran, keduanya kemudian menggalinya.
Baru beberapa kali gali, dua orang pemancing tersebut dibuat kaget melihat ada kain putih dan ada rambut manusia. Keduanya memutuskan menghentikan penggalian dan melaporkannya ke pamong desa setempat.
Kapolsek Sukra Ipda Ruci Hartono SH melalui Kanit Reskrim Aipda Aan Ciswanto SH membenarkan kejadian tersebut. Aan mengatakan, pada galian tanah itu ditemukan sesosok jasad bayi.
Kini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan mencari sepasang remaja yang menguburkan bayi tersebut. “Sepasang remaja itu kabur melarikan diri saat dua warga pemancing itu menghampiri mereka,” kata Aan Ciswanto.
“Menurut keterangan saksi yang bernama Umar dan Amir, sang pria mengenakan pakaian seperti pelajar. Sementara sang perempuan pakaian biasa. Perkiraan kami keduanya masih berstatus pelajar,” sambung Aan Ciswanto.
Pihaknya bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Indramayu sudah melakukan olah TKP. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu masih terdapat tali pusar. Diduga seusai melahirkan langsung dikuburkan.
Setelah dilakukan olah TKP, petugas kemudian membawa jasad bayi malang tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Indramayu. “Sekarang kami masih terus melakukan pendalaman,” tandas Aan Ciswanto. (kom)