“Itu semangat yang kami terus pupuk dan jadikan rujukan. Imbauannya kepada orang tua calon peserta didik untuk memastikan sekolah yang paling dekat sesuai dengan KK yang dimiliki,” ujar Ambar kepada Radar Cirebon, Rabu (22/6).
“Jangan memaksakan bisa masuk ke sekolah favorit dan jaraknya terlalu jauh. Memang yang bisa terjadi peluang diterimanya kecil. Bahkan, bisa-bisa tidak masuk ke sekolah negeri,” tambahnya.
Untuk itu, para orang tua juga harus bisa memastikan sekolah mana yang akan diambil berdasarkan ukuran jarak yang diambil dari titik koordinat alamat rumah ke lokasi sekolah.
“Pasalnya, sistem PPDB 2022 SMA-SMK ini akan membaca seperti itu. Maka ortu calon peserta didik baru harus bisa memastikan putra-putrinya yang tidak masuk ke tahap 1 agar bisa masuk di tahap dua. Termasuk segera mengundurkan diri jika merasa pilihan kedua yang didapatkan di gelombang pertama tidak sesuai,” terangnya.
SMPN MULAI PPDB TAHAP 1
Sementara itu, SMPN yang ada di Kota Cirebon sudah memulai pendaftaran PPDB tahap 1 kemarin. Ketua PPDB SMPN 1 Kota Cirebon sekaligus Wakasek Kesiswaan Aman Hermawan mengatakan pihaknya sudah memulai pelaksanaan PPDB dari SD ke SMP. Persiapan juga sudah dilakukan oleh pihaknya.
“Kita buka pelayanan bagi orang tua yang datang ke kita karena mengalami kesulitan. Kita berikan arahan bahwa PPDB tahun ini ada dua tahap. Tahap 1 prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua, dan tahap kedua itu zonasi. Itu bisa dilakukan secara mandiri atau dibantu oleh operator sekolah asal,” jelasnya.
Untuk persentase kuota yang tersedia, kata Aman, SMPN 1 Kota Cirebon terdiri dari 11 rombel yang terdiri dari 32 peserta didik. Oleh karena itu, total kuota siswa PPDB tahun 2022 ini adalah 352 siswa yang dibagi menjadi dua tahap.
“Kita bagi dua tahap, sama-sama memang nanti 176 siswa yang kami terima di tahap 1 dan tahap 2. Untuk prediksinya memang kita belum tahu, karena ini baru mulai. Cuma memang biasanya semakin banyak peminatnya,” jelasnya.
Sementara itu, tahun 2022 ini jarak zonasi diperkirakan berada di bawah 1 kilometer. “Berkaca dari tahun kemarin, kurang dari 1000 meter yang diterima. Itu yang harapannya bisa diantisipasi orang tua,” tutupnya. (jrl)