Sementara itu, seiring dengan makin dekatnya puncak ibadah haji, akses menuju Makkah diperketat. Baik dari Jeddah maupun Madinah. Setidaknya ada tiga checkpoint pemeriksaan oleh petugas bagi para pengendara yang menuju Makkah. Biasanya hanya ada satu checkpoint di gerbang utama masuk Makkah.
”Kalau semakin dekat puncak haji, jumlah checkpoint diperbanyak, bisa sampai tujuh,” ujar Nur Hasan, pria kelahiran Situbondo yang telah lama bermukim di Saudi.
Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia mencatat hingga Sabtu (25/6) malam sebanyak 68.774 jamaah calon haji sudah tiba di Arab Saudi. Jemaah haji reguler tersebut merupakan akumulasi dari jamaah gelombang satu yang mendarat di Madinah dan gelombang dua yang mendarat di Jeddah, dikutip dari ANTARA.
Dari 68.774 jamaah yang tiba di Arab Saudi tersebut, 61.178 calon haji sudah tiba di Makkah terdiri atas 38.348 dari Madinah dan 22.830 dari Jeddah.
Jumlah tersebut menunjukkan bahwa dari kuota haji Indonesia sebanyak 100.051 orang, lebih dari setengahnya sudah meninggalkan Tanah Air.
Jamaah haji gelombang satu dari Madinah terakhir diberangkatkan ke Makkah pada 27 Juni 2022 berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) Tahun 1443H/2022M.
Sedangkan pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua terakhir dari Tanah Air ke Jeddah dijadwalkan pada 3 Juli 2022.
Pada 7 Juli, jamaah akan diberangkatkan dari Makkah ke Arafah untuk melaksanakan puncak haji atau wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan 8 Juli 2022.
Sementara itu, seperti dilaporkan wartawan Radar Indramayu Adun Sastra dari Tanah Suci per tadi malam WIB menyampaikan bahwa sesampainya di Makkah, jamaah tidak bisa langsung melaksanakan ibadah umrah ke Masjidilharam. Lagi-lagi ada aturan yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Ketika jamaah hendak melaksanakan tawaf dan sai di Masjidilharam, hharus memperlihatkan barcode di mana jamaah menginap di hotel. “Pelaksanaan haji sekarang pasca pandemi benar-benar tertib. Tak semua jamaah bisa tawaf ke Kakbah selagi belum bisa menunjukan barcode,” jelas Kepala Kawil Kementerian Agama Jabar Azam Mustajam melalui Kasi Haji dan Umrah Kemenag Indramayu Wahyudin yang ikut menjadi petugas haji Jabar.
Wahyudin menjelaskan, semua jamaah yang hendak tawaf dan sai di Masjidilharam harus telebih dahulu memiliki barcode sebagai syarat bisa masuk ke areal Kakbah. Jamaah yang bisa mendekati Kakbah itu mereka yang khusus memakai pakaian ihram saja. Sementara jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah sunah, bisa memasuki Masjidilharam, tapi harus ke lantai dua dan tiga.