CIREBON– Warga yang berasal dari Lemahwungkuk, Kota Cirebon, melakukan aksi demo di akses pintu masuk Pelabuhan Cirebon dekat dengan Taman Ade Irma Suryani, Senin (27/6). Dalam kesempatan itu mereka menyampaikan 3 tuntutan.
Perwakilan warga Lemahwungkuk Yudi Hardiansyah mengatakan aksi demo di Pelabuhan Cirebon ini dilakukan karena warga sudah kehabisan kesabaran. Untuk itu ia menuntut tiga hal dan diharapkan bisa dipenuhi oleh Pelindo II. “Pelindo dan PBM (perusahaan bongkar muat) sejak 2017 tidak ada solusi,” kata Yudi kepada awak media.
Dijelaskan, sejak beberapa waktu yang lalu, permasalahan yang muncul ini sudah pernah disampaikan melalui hearing yang dilakukan kepada DPRD. Dan tiga poin tuntutan juga telah disampaikan. Akan tetapi, ia menyayangkan karena sampai saat ini tidak ada realisasi yang baik dari pemangku kepentingan yang ada.
Setidaknya tiga tuntutan yang disuarakan warga. Antara lain adanya kompensasi untuk warga Kelurahan Lemahwungkuk. Kemudian, mobil tidak boleh ngebut saat melintas di Jalan Yos Sudarso. Ketiga, perusahaan bekerjasama dengan warga di Lemahwungkuk dalam mengentaskan masalah pengangguran. “Bila tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan tetap melakukan aksi demo di Pelabuhan Cirebon,” tegasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo I, Teuku Mursalim menjelaskan pihaknya prihatin dan bersimpati atas kejadian yang disampaikan. Teuku menjelaskan di Pelabuhan Cirebon terdapat dua pihak. Di antaranya KSOP sebagai regulator dan Pelindo sebagai operator. Pelindo dan KSOP bersama-sama berusaha menjamin agar lalu lintas pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar.
“Aktivitas ini menjadi sangat penting untuk kehidupan ekonomi wilayah sekitar. Kita tahu batu bara yang ada di Kota Cirebon dikonsumsi sebagian besar oleh industri teksil. Dan sektor ini adalah sektor padat karya,” kata Teuku.
Selama ini juga, konsumi batu bara banyak dikonsumsi oleh industri. Bahkan di Jabar adalah sentra industri tekstil produk ekspor. Untuk itu, kondisi ini berperan bagi neraca perdagangan Indonesia. “Kita perannya di situ. Kita jamin aktivitas kelancaran bongkar muat batu bara. Kita prihatin dan sangat memaklumi. Kita usahakan masalah ini bisa menemukan solusi bersama-sama. Dengan arahan KSOP dan PBM,” jelasnya.