Tampaknya pedagang dan pembeli di pasar-pasar angkat tangan kalau diminta melakukan transaksi minyak goreng menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Misalnya di Pasar Pagi Kota Cirebon. Kata pedagang; pembeli itu rewel-rewel. Apalagi kalau lagi antre. Inginnya sat-set (serba cepat). Lambat sedikit bisa pindah ke lain pedagang.
==============
“TERLALU ribet Mas. Wong kalau setiap pagi itu selalu antre, pembeli pada inginnya cepat-cepat. Kalau ngelayaninnya lama, ditinggal pembeli,” tutur Aldi Rizkia Putra, pedagang sembako termasuk migor curah di Pasar Pagi saat ditemui Radar Cirebon kemarin.
Ya, menghambat waktu tampaknya hampir pasti akan terjadi. Tapi, yang ada di bayangan pedagang agaknya terasa lebih rumit. Alasan dasarnya, mereka belum terbiasa. Padahal, pada praktiknya scan barcode bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik.
Tentu, itu bagi yang sudah terbiasa. Tanpa harus tanya buka aplikasi yang mana. Tapi bagi orang awam, apalagi yang gagap teknologi, tak heran kalau ini akan membebani pikiran.
Aldi menambahkan mayoritas konsumennya adalah ibu-ibu. Belanja untuk keperluan berdagang kembali. Ketika pagi-pagi mereka pergi ke pasar, sangat jarang terlihat membawa HP. “Karena tujuannya sekadar untuk belanja,” jelas Aldi.
Salah seorang konsumen, Mulyani, jadi contoh. Ia setiap hari tak pernah membawa HP ketika pergi ke pasar. Pun dalam kehidupan sehari-hari, handphone masih jadi barang tabu. Apalagi kalau harus diminta mengakses internet. Soal barcode, aplikasi PeduliLindungi, masih sangat awam terdengar di telinga ibu-ibu paruh baya tersebut.
“Kalau HP ngandelin anak saja, saya ngga pernah pegang (HP, red). Jadi ngga ngerti, pasti akan repot. Masa setiap hari mau ngajak anak ke pasar,” ungkap Mulyani kepada Radar.
Narasumber pedagang dan pembeli di atas pada intinya tak mau direpotkan lagi ketika jualan atau berbelanja di pasar. Tapi, kalau sudah menjadi sebuah keharusan, mau atau tidak harus bisa mengikuti. Itu, disadari mereka sendiri.
Salah seorang pedagang migor curah lain, Ayu, mengaku telah mendapatkan sosialisasi dari agen migor curah terkait rencana pemerintah mengaplikasikan PeduliLindungi pada warung-warung.