Sarana jalan, beberapa kali jadi sasaran. Jika yang terakhir dikeluhkan denis_mahesa85, DPUTR Kota Cirebon juga pernah disenggol walikota ketika ada aduan jalan rusak di Perempatan Gunung Sari sekitar 1,5 bulan lalu.
Tepatnya di depan Polsek Utara Barat. Akun @virgiawanrahmat berkomentar pada instagram walikota. Ia menyebutkan bahwa penghujung Jalan Tuparev itu ngeri-ngeri sedap. Artinya, membahayakan pengendara yang melintas karena permukaan jalan yang tidak rata.
“Siap pak akan segera kami lakukan kegiatan perbaikan pak,” belas akun dputr_kotacirebon pada walikota. Dan di lapangan jalan yang dimaksud akhirnya benar diperbaiki.
Karena respons tanggap tersebut, komentar Instagram walikota tak jarang berisi keluhan seputar permasalahan di Kota Cirebon. Di luar sarana jalan, misalnya, netizen juga terang-terangan berkomentar mengeluhkan hasil revitalisasi Taman Kebumen yang menurutnya sangat jelek. “Itu sih hanya dipasang tulisan dan tugu kotak saja pak,” tulis akun denis_mahesa85 sekitar 7 minggu lalu.
“Terima kasih sedang dalam proses bersama tim mas,” jawab walikota menanggapi keluhan tersebut. Ya, seperti Instagram dan Twitter jadi media cukup efektif di era sekarang untuk mendapat perhatian langsung dari pemimpin daerah yang bersangkutan. Meski, belum semua aduan atau keluhan yang disampaikan bisa direspon. Ditindaklanjuti. (*)