CIREBON- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cirebon lebih terbuka menyampaikan keterangan pasca klarifikasi dari pusat. Lembaga kemanusiaan yang ada di Cirebon sejak 3 tahun lalu ini mengaku tak terpengaruh kabar miring yang beredar di luaran.
“Kita (ACT Cirebon, red) alhamdulillah tidak terpengaruh dengan adanya isu ini (dugaan penyelewengan dana umat, red). Ya memang secara pemberitaan mungkin rada kuat di media,” tutur Kepala Cabang ACT Cirebon Ade Rully kepada Radar Cirebon di kantor ACT Cirebon Jalan Parkit Raya, Nomor 60, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, kemarin (5/7).
Sebelum menempati kantor 2 lantai seperti sekarang, tahun 2019 ACT Cirebon menyewa bangunan ruko di Jalan Raya Sunan Gunung Jati, tak jauh dari gapura selamat datang Kota Cirebon. ACT Cirebon mencakup wilayah Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka.
Ade menyampaikan, struktur lembaga ACT Cirebon diisi 12 staf. Terbagi menjadi tim marketing atau partnership, perencanaan/program, customer relation officer, admin dan lain-lain.
Belum termasuk Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang menjadi wadah kerelawanan ACT ini. “Di Cirebon, kurang lebih ada 70 relawan,” ungkap Ade. Para relawan itu, kata Ade, tidak digaji. “Mereka (relawan, red) bekerja dari hati, tidak ada kafalah atau insentif atau apapun,” imbuhnya.
Kecuali, gaji yang diberikan kepada 12 staf itu. “Kami staf atau karyawan seperti layaknya perusahaan-perusahaan biasa. Kami kerja digaji atau menerima kafalah atau upah setiap bulannya,” ucap Ade.
Ketika ada bencana atau peristiwa yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, ACT dibantu MRI. Seperti pendistribusian bantuan, menjalankan program yang telah diagendakan maupun kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik lain.
Ade Rully bilang bentuk kemitraan ACT selama ini berjalan cukup baik. Misalnya, dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pebisnis kafe, rumah makan atau restoran. ACT Cirebon memiliki program Shopping Charity. Di mana pemilik perusahaan itu menyisihkan sebagian penghasilan untuk program-program kemanusiaan dari ACT.
Yang pernah berjalan, misalnya, operasi pangan untuk masyarakat pesisir Cirebon. “Itu nanti setiap bulannya akan kita kunjungi mitra tersebut. Nanti kita sama-sama kalkulasi berapa donasi yang terhimpun lalu diserahkan ke kita dan akan sama-sama kita implementasikan dengan mitra tersebut,” terang Ade.