Informasi yang dihimpun, terdapat sedikitnya 113 jamaah haji Indonesia yang diusulkan menjalani safari wukuf. Di antaranya 18 orang berasal dari sektor 1, 15 orang dari sektor 2, 27 orang dari sektor 3, 25 orang dari sektor 4, dan 25 orang dari sektor 5.
Para jamaah yang menjalani safari wukuf tersebut akan dihadirkan di padang Arafah, tapi tidak di dalam tenda-tenda maktab, melainkan ditempatkan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang berada di area padang Arafah.
Selain menjalani safari wukuf, ada juga sejumlah jamaah haji yang akan menjalani badal (diwakilkan) dalam melaksanakan beberapa rukun dan wajib haji, khususnya prosesi lontar jumrah. Terutama bagi mereka yang secara fisik tidak memungkinkan untuk melakukan lontar jumrah secara mandiri. Sehingga, tentunya jamaah haji yang melakukan badal lontar jumroh tersebut jumlahnya bisa lebih banyak dari yang diusulkan untuk menjalani safari wukuf.
Petugas haji Kloter JKS-19, H Wasseudin, mengatakan, pelaksanan wukuf yang dimulai Jumat siang bakda duhur waktu Arab Saudi, jamaah haji menginap satu malam di dalam tenda. Sambil menunggu waktu wukuf, jamaah haji mengisinya dengan banyak-banyak berzikir, sholawat, dan membaca Alquran.
Serta lebih banyak beristirahat dan berbaring di atas kasur yang telah disediakan pihak maktab, guna menjaga kondisi kesehatan dan kekuatan fisiknya. Mengingat pada Kamis siang waktu setempat, atau sesaat setelah kedatangan para jamaah di tenda Arafah, suhu di area Arafah dan sekitarnya mencapai 43 derajat celcius.
“Banyakin istighfar, zikir, baca Quran dan sholawat. Di sela-sela itu banyakin istirahat, karena saat kedatangan jamaah haji di Arafah, suhu di sini mencapai kurang 43 derajat celcius,” ujarnya.
MINTA PETUGAS TOTALITAS LAYANI JAMAAH
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta para petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk totalitas melayani jamaah.
“Tolong jamaah haji di Tanah Suci ini anggaplah sebagai ibu kita, bapak kita, saudara kita, adik kita, kakak kita sehingga secara total bisa memberikan pelayanan dengan baik,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (7/7).
Menag berharap petugas haji dapat berempati kepada para jamaah yang telah menantikan momentum sakral ini. “Jamaah haji ini sudah menunggu sangat lama hingga puluhan tahun. Tolong berikan pelayanan terbaik,” imbuhnya.